Museum Borobudur berisi cerita lain dari candi Borobudur dan disini juga terdapat batu-batu yang merupakan bagian dari Candi Borobudur yang terlepas. Museum Borobudur disebut juga Museum Karmawibhangga. Â Di museum ini juga terdapat patung Budha yang sudah sempurna dan belum, juga alat musik gamelan jawa dan beberapa patung lainnya. Relief yang terdapat di bagian bawah Candi Borobudur ini memang mempunyai arti yang sangat dalam karena mencerminkan kehidupan manusia. Â Terdapat gambaran lengkap sebab akibat dari 160 panel relief. Terdapat bagian tersembunyi dari relief yang ditutupi oleh relief lain sehingga tidak terlihat. Proses membongkar bagian tambahan ini yang terdapat di museum. Â
Di dalam museum ini juga terdapat dokumentasi ketika Borobudur dipugar pada tahun 1975-1982 yang didukung oleh UNESCO.Â
Setelah puas mengeksplore museum-museum tersebut kami berjalan pulang ke hotel dan sempat berbelanja di toko-toko yang berada di sisi jalan keluar. Karena pandemi toko-toko tersebut cenderung sepi sehingga para penjual sangat bersemangat menawarkan dagangannya.
Selanjutnya saya mencari lokasi tempat makan yang dekat dengan candi dan menemukan tempat makan tersebut yang ternyata melewati hotel. Jadilah kami mampir Hotel untuk meletakkan barang-barang. Saya sempat ganti baju juga.
Setelah jalan beberapa saat sampailah kami di tempat makan yang ternyata berdekatan dengan homestay yang bernama Balkondes Borobudur. Tempat makan sederhana dengan konsep makanan rumahan yang mengambil sendiri nasi dan lauk pauknya.
Di sebelah Balkondes terdapat obyek wisata tempat kita bisa berfoto di tengah sawah bernama Svargabhumi. Sayang tempat itu hanya untuk foto-foto saja tidak bisa ngopi-ngopi. Jadi saya hanya foto-foto dari luarnya saja, karena kalau untuk foto-foto di dalam harus bayar lagi.