Segala macam menu tersedia di sini. Ira yang memesan beberapa menu favorit di sini dan setelah makanan datang kai segera menikmatinya.Â
Maklum hari sudah siang dan kami sudah lapar sekali. Udara di daerah Jakarta Utara yang panas juga menyebabkan kami ingin cepat-cepat bisa ngadem di resto ini.
Setelah perut kenyang barulah saya diantar Ira menyusuri beberapa obyek wisata yang lokasinya tidak terlalu jauh dari resto ini.
Wihara Lalitavistara
Termasuk salah satu wihara tertua di Jakarta yang dibangun sejak abad 11. Awalnya bernama Klenteng Sam Kuan Tai Tie dan ditemukan oleh para pelaut yang berlabuh di pantai dekat Cilincing.Â
Penamaan Lalitavistara juga berdasarkan kitab suci agama Budha. Beberapa patung terdapat di sana dan jika kita masuk ke ruang doanya kita akan mendapatkan suasana yang berbeda.Â
Sayang, saat itu sedang ada renovasi di wihara sehingga sebagian halaman tertutup puing. Di sebelah wihara tampak menara pagoda tempat jenazah yang diperabukan di krematorium Cilincing yang terdapat di sebelah wihara.
Mesjid Al Alam Cilincing
Mesjid Al Alam memang ada dua, yang satu lagi terletak di Marunda dan terkenal dengan nama mesjid Si Pitung. Tetapi dua-duanya dibangun oleh orang dan pada tanggal yang sama, yaitu dibagun oleh Fatahillah pada tanggal 22 Juni 1527.