Mohon tunggu...
Ervita Widyastuti
Ervita Widyastuti Mohon Tunggu... Administrasi - Vita

Just ordinary woman but friendly and sweet :) http://ervitanw.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pengalaman Pertama Lari Full Marathon

21 November 2014   16:13 Diperbarui: 12 Juni 2017   11:11 3904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi sepertinya keyakinan saya tidak cukup, karena kali ini untuk memulai berlari saja saya sudah tidak bisa.

 

Ketika saya dalam tahap fase menyalahkan diri sendiri, sambil terus berjalan, saya bertemu dengan seorang gadis berbaju pramuka, dia berdiri sendiri di pinggir jalan. Ketika melihat saya tengah berjalan, (pasti muka saya BT banget deh) dia spontan bertanya,”masih kuat mbak, apa perlu saya antar?” Saya hanya berjalan sambil menggeleng lemah.

 

Sepertinya di titik ini saya mulai menemukan semangat saya kembali. Dalam hati saya menjawab, saya masih kuat kok, tidak perlu diantar. Semua orang yang  saya kenal, yang telah melakukan FM sebelumnya, telah menyemangati saya, yakin kalau saya bisa finish dibawah COT masak saya nggak yakin akan diri saya sendiri? Malu dong kalau sudah jauh-jauh ke Bali ternyata pulang nggak bawa medali. Apa kata keluarga dan teman-teman? Apa kata Dessy dan Mang yang sudah menemani saya selama di Bali dan saat ini pasti sedang menunggu saya di garis finish. SMS pemberi semangat dari teman saya mengatakan saya pasti bisa finish. Iya, saya pasti bisa finish tapi dia tau nggak ya, kalau ada batas COTnya. Saya harus finish dibawah 7 jam. Pepatah, pain is temporary, pride is forever segera teringat. Mengembalikan semangat saya sedikit demi sedikit.

 

Memasuki km 37 saya harus mulai berlari jika tidak ingin terlambat. Karena saya sendirian, untuk memotivasi agar saya bisa berlari lebih cepat, saya beranikan diri bergabung dengan grup pasangan 4 orang yang sedang berlari di depan saya. Sepertinya ada yang cedera sehingga mereka juga berjalan kaki. "Mbak, boleh barengan ya... saya sakit banget kakinya..  Oh boleh, mba cedera ya? Nggak sih, cuma sakit aja betisnya. Ternyata kelompok lari ini adalah grup lari TCR, dari Tangerang.  Jadilah saya akhirnya bergabung dengan grup ini selama beberapa saat.

 

Cowok satu lagi yang posisinya agak di depan, mengajak kami untuk berlari karena kalau tidak lari pasti tidak sampai sebelum COT. "Ayo Ci, semangat. Yaah, saya dipanggil cici. Serasa lagi belanja di Glodok. hehe.. sambil tersenyum dalam hati. Si Koko ini cukup baik, selalu memberi semangat saya untuk terus berlari. Malah menawarkan untuk finish bersama-sama sambil bergandengan tangan. “Nanti cicinya di tengah” Haduh... kayaknya nggak pantes banget ya, emak-emak gini, finish FM ala anak muda. Ini aja masih stress mikirin biar bisa lari terus sampai finish. Berkat lari bareng grup ini, semangat saya mulai muncul lagi dan memutuskan untuk berlari lebih dulu. Pasti nantinya mereka bisa menyusul saya, karena saya masih lambat larinya. Sebelum meneruskan lari duluan, saya pamitan sama si koko dan mengucapkan terima kasih.

 

Memasuki km 40, saya bertemu dengan Mak Del, seorang pelari senior yang berlari dari arah yang berlawanan. Saya senang sekali melihatnya, dan secara spontan meminta tolong. Dalam hati bingung juga, minta tolong apa ya.. Mak Del hanya mengatakan untuk tetap semangat karena sebentar lagi sudah finish.  Dengan tenaga yang tersisa saya berlari lagi karena waktu COT sudah semakin dekat. Saya berlari sambil membayangkan ada mobil COT yang mengejar-ngejar di belakang saya, supaya semangat. Padahal sih nggak ada mobil COT sama sekali, kalau pun ada kendaraan yang evakuasi, mungkin berupa motor, karena jalannya kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun