Mohon tunggu...
Ervipi
Ervipi Mohon Tunggu... -

bercerita dengan gambar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

6 Tanda Orang Mau Bunuh Diri, Apa Saja?

3 Agustus 2017   20:04 Diperbarui: 3 Agustus 2017   21:36 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya bukan psikiater atau dokter ya. Apalagi helikopter (jauhhhh woi). Dan bukan juga orang yang akan atau pernah mencoba untuk bunuh diri (ih amit-amit deh). 

Tulisan ini lahir murni dari pengamatan penulis saja. Tapi gak papa ya kalau ngamatinnya cuma dari berita media hehe. Karena kalau ngamatin langsung, wah gak berani saya. Apalagi itu dilakukan dari gedung lantai 10. Nanti kalau dijorokin Bardi gimana?

Di bawah ini adalah 6 tanda-tanda orang mau bunuh diri.

Jika ada orang di sekitar Anda ternyata punya tanda-tanda tersebut, itu artinya.....

Anda punya kesempatan untuk mencegah aksi nekat yang bernama bunuh diri. Bukan kesempatan untuk ikut-ikutan dia ya, sekalipun itu atas nama solidaritas.

Lalu apa saja ciri-cirinya?

1. Punya masalah

Orang yang nekat bunuh diri tentu punya masalah yang selalu dipikirkannya. Mulai dari masalah pelik sampai masalah sepele juga ada. 

2. Depresi

Setiap orang tentu punya masalah. Yang gak baik itu kalau masalah tersebut sampai bikin dia depresi.

3. Murung

Karena merasa depresi, tentu wajahnya jadi kelihatan murung terus. Di luar rumah sih bisa ia tutupi. Tapi saat sendirian di dalam kamar?

3. Putus asa

Orang bunuh diri itu orang yang sangat putus asa. Merasa sudah mentok, sudah tak ada solusi lagi. Baginya, bunuh diri adalah satu-satunya solusi paling manjur untuk menyelesaikan masalah yang tengah menghimpitnya. 

4. Ada niat

Kalau niatnya sungguh-sungguh, biasanya sih hasilnya akan bagus pula. Begitu juga dalam kasus bunuh diri ini. Kalau niat untuk menghilangkan nyawa diri sendiri itu sangat besar, ya peluangnya untuk koit ya besar pula.

Beda kalau gak ada niat. Contohnya ada orang terjun dari gedung lantai 10, itu namanya kepleset atau bisa juga karena ada yang jorokin (jangan-jangan Bardi?).

5. Ada alat

Niat saja tak cukup tanpa ada alat penunjangnya. Gimana mau sukses gantung diri kalau tak ada tali di dekatnya?

Gimana mau sukses terjun dari gedung lantai 10 kalau tak ada Bardi di sana (eh bukan itu maksud saya).

6. Menulis surat

Bagi sebagian orang, rasanya ada yang kurang gitu kalau tak menulis surat dulu sebelum dirinya bunuh diri. Surat itu bisa ditujukan untuk orang-orang yang dicintainya, atau orang di lingkungannya.

Dan untuk point yang terakhir ini, tahu kan maksud saya?

Iya betul sekali, kalau suatu ketika Anda melihat ada orang di sekitar Anda sedang menulis surat, itu artinya.....

Anda tak boleh ngomong gini, "Cieee yang mau bunuh diri??!"

Kenapa tak boleh? Karena yang saya takutkan cuma satu hal. Bukan karena takut dia akan marah atau tersinggung.

Tapi saat ia menjawab, "Pasti ini gara-gara Kompasianer bertopeng sialan itu??!!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun