Sambil tersenyum Ozil menganggukkan kepala. Si pramugari sempat celingak-celinguk sebentar. Lalu berkata pada si pemuda penggemar berat Ozil.
"Mas bisa minta tolong gak. Tolong fotoin dong...."
Si pemuda cuma bisa mengangguk sambil tersenyum kecut.
Seusai mengambil gambar, eh Ozil langsung buru-buru pergi karena dipanggil rekannya. Membuat si pemuda merasa dongkol.
Hari H pun tiba.
Suasana di dalam stadion tempat Ozil Cs berlaga sudah dipenuhi oleh ribuan suporter kedua tim. Di deretan kursi paling depan, tampak si pemuda fans berat Ozil sedang merencanakan sesuatu pada pemain dengan no punggung 11 itu. Yaitu saat pertandingan berlangsung, ia akan nekat masuk ke lapangan dan memeloroti celana yang dipakai Ozil. Biar tahu rasa!
Ya, si pemuda ini memang agak menakutkan orangnya. Gara-gara kecewa pada pemain idolanya, semula cinta kini jadi benci.
Beberapa menit sebelum laga dimulai. Ozil seperti biasa menengadahkan tangannya untuk berdoa.
Penonton itu mencium gelagat buruk yang ditunjukkan si pemuda. Makanya saat memberi jawaban ia sengaja mengarang cerita, untuk menakuti si pemuda.
"Saya tak tahu doa apa yang dibacanya itu. Tapi dulu saat Ozil masuk ke lapangan, aku pernah memaki-maki dia. Tapi pulang-pulang aku mengalami kecelakaan dan luka sangat parah. Kamu bisa menyimpulkan sendiri-lah"