Mukidi baru lulus sekolah. Tentu saja kabar tersebut bikin bapak dan ibunya girang tapi sekaligus bingung. Girang karena anaknya lulus dengan nilai memuaskan. Dan bingung duitnya dari mana untuk biaya kuliah anaknya nanti.
Ya, Mukidi harus kuliah. Bapaknya pengen ia kelak jadi orang sukses. Minimal ya punya profesi yang mentereng lah. Bukan jadi tukang becak seperti dirinya.
Dan bukan Mukidi namanya kalau tidak ikut-ikutan bingung. Jika orang tuanya bingung masalah biaya kuliahnya, ia sendiri bingung mau melanjukan kuliah di jurusan apa.
Mukidi lalu bertanya pada sohibnya bernama Parjo.
Mukidi : "Aku lagi bingung nih Par, besok mau jadi apa..."
Parjo : " Maksudmu???"
Mukidi : "Bapakku pengen aku kelak jadi orang sukses Par. Minimal ya punya profesi yang mentereng lah"
Parjo : "Aku setuju Di dengan bapakmu. Karena kamu pintar, aku yakin sekali kamu bisa menggapai itu."
Mukidi : "Masalahnya nih, gara-gara namaku ini Par, aku jadi ragu-ragu nih mau pilih profesi yang mentereng..."
Parjo : "Oh aku paham Di apa maksudmu itu. Misalkan kalau kamu pengen jadi tentara, kamu harus yakin Di. Kamu tahu kan nama-nama Jendral kita itu banyak yang ndeso lho. Contohnya Wiranto dan Bambang. Pede aja Di"
Mukidi : " Iya ya...."