Mohon tunggu...
Ervipi
Ervipi Mohon Tunggu... -

bercerita dengan gambar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Mudah Nyari Pahala di Lampu Bangjo

24 Agustus 2016   20:32 Diperbarui: 25 Agustus 2016   04:37 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Tribunnews.com

"Sekarang enak ya bro, saat berhenti di lampu Bangjo gak ada yang gangguin kita lagi" kata Roy (bukan nama sebenarnya).

"Oh aku tahu, yang kamu maksud si pengemis kan?" tebak Parjo (nama sebenarnya).

"Yoi, bro"

"Tapi aku malah sedih lho bro, sekarang jadi gak bisa nyari pahala lagi nih. Kan ngasih duit ke pengemis dianggap sedekah bro"

"Wuihhh, suka sedekah juga lu. Setahuku sih mending kamu kasih langsung ke lembaga sosial aja bro, itu yang bener. Kan banyak juga tuh pengemis yang ngibul, trus yang menyalahgunakan hasil dari ngemis juga ada" saran Roy.

"Masalahnya aku ini orangnya gak mau repot bro. Kalo di lampu bangjo kan tinggal jatuhin aja tuh duit hehe.."

"Oh jadi kamu bingung nyari pahala di lampu Bangjo? Aku punya solusinya nih bro. Kamu kan bermuka tembok nih, kenapa gak bikin aja mereka (para pengguna jalan lain) tersenyum saat melihatmu. Membuat orang lain tersenyum berpahala, bukan?"

"Wah ide bagus tuh Roy. Tapi caranya?" tanya Parjo antusias.

"Sini kupingmu. Aku mau bisikin gimana caranya.." 

"Aneh kamu bro, pake bisik-bisik segala padahal di kamar ini kan gak ada siapa-siapa selain kita.." tanya Parjo heran.

Tiba-tiba terdengarlah suara tokek yang sempat mengagetkan Parjo.

Tek..tek..Tekek....kek (terjemahannya kurang lebih: kurang ajar kau Roy, aku tersungging nih).

"Itu yang ku maksud tadi hehe" kata Roy sambil cengengesan. "Pokoknya kamu harus percaya dengan saranku nanti, karena aku sudah membuktikannya sendiri" tandas Roy kemudian.

"Bahkan gadis pemberi brosur pun tersenyum lho melihatku hehe" lanjutnya lagi bangga.

ilustrasi: liputan6.com
ilustrasi: liputan6.com
Esoknya, Parjo ceritanya udah siap nih nyari pahala di lampu Bangjo. Dengan menuruti seperti yang dikatakan Roy, dan modal muka temboknya ini ia yakin sekali keinginannya itu akan segera terwujud. Maka berangkatlah ia dengan penuh semangat 45.  

Singkat cerita, sore itu si Parjo menemui Roy lagi. Temannya heran melihat Parjo bermuka masam.

"Kamu mau nipu aku ya Roy," kata Parjo dengan nada kecewa," Aku udah ngelakuin apa yang kamu saranin itu. Tapi apa yang kudapat, mereka gak senyum sama sekali tuh. Yang ada mereka malah memberikan tatapan yang aneh"

Mendengar keluhan temannya, Roy jadi penasaran. Apa benar Parjo sudah menuruti saranku, begitu batin Roy saat itu. Untuk membuktikannya, lalu dilihatnya temannya itu dari atas kepala sampai kaki. Benar, Parjo sudah mengenakan aksesoris merk-merk motor yang campur aduk seperti yang disuruhnya. 

Dia sudah pake helm hitam bermerk Suzuki, dan mengenakan jaket biru yang bertuliskan Yamaha di punggungnya. Di telapak tangannya, ada kontak motor dengan gantungan kunci berbentuk logo Harley Davidson. Dan yang mencolok lainnya, celana panjangnya itu lho. Ada tulisan Ducati super gede di kedua sisinya. Menurutnya, tak ada masalah dengan penampilan si Parjo.

Dan sekarang ia mengalihkan pandangannya ke sepeda motor yang dipakai Parjo.

Dilihatnya sepeda motor bebek itu dengan seksama. Merk-nya Kawazaki dengan cat hijau khasnya. Tapi di sekujur body penuh tempelan stiker logo Honda.

"Oh aku tahu kenapa mereka tak senyum melihatmu..." kata Roy sambil manggut-manggut.

"Kenapa bro, apa ada yang kurang?" tanya Parjo penasaran.

Bukannya menjawab, Roy malah masuk ke kamar kostnya, lalu membuka laci mejanya dan mengeluarkan sesuatu. Setelah kembali, ia menunjukkan apa yang kurang.

Parjo yang melihat itu, langsung tertawa terbahak-bahak.

"Sori bro, kemarin kelupaan. Nah kalo sekarang pake ini, dijamin kamu akan jadi pusat perhatian dan lebih penting lagi mereka akan tersenyum melihatmu" kata Roy sambil menempelkan sebuah stiker di spakbor belakang motornya Parjo. 

Stiker itu bertuliskan: Awas, Aku Nggak Waras

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun