Mohon tunggu...
Ervipi
Ervipi Mohon Tunggu... -

bercerita dengan gambar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tips Ampuh Agar Artikel Kita Masuk Kolom NT (Khusus Newbie)

21 Agustus 2015   20:06 Diperbarui: 21 Agustus 2015   20:06 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesuai judulnya, tulisan ini sama sekali bukan tulisan humor ya, melainkan tulisan yang bisa dibilang serius. Jadi jika Anda mengharapkan artikel ini akan berakhir dengan happy ending, eh maksudnya lucu seperti biasanya (ah masa), Anda keliru. Yang terjadi adalah, setelah Anda membaca tulisan yang sangat bermanfaat ini, dapat dipastikan senyuman Anda akan langsung mengembang dan selanjutnya Anda akan tertarik untuk MENCOBA TIPS yang akan saya berikan nantinya.

Maka daripada itu, sebelum membaca tulisan ini, pastikan dulu suasananya harus sepi, maksudnya tanpa ada suara yang mengganggu gitu. Lha kenapa suasana harus ikut mendukung? Ya supaya maksud atau pesan dari tulisan yang sangat bermanfaat ini dapat Anda serap dengan baik. Udah gitu aja sih. Jadi tolong matikan, apapun itu, segala sesuatu yang bisa bikin Anda gak konsen saat membacanya. Kalo tipi sedang nyala, tolong dimatikan dulu. Kalo radio sedang nyala, tolong dimatikan dulu. Kalo keran air lagi nyala, tolong dimatikan dulu. Kalo bayi sedang menangis? au ah gelap.

Sebenarnya sih tulisan ini saya tujukan khusus buat Kompasianer Newbie. Maksud newbie di sini adalah Kompasianer yang belum lama bergabung di Kompasiana. Sedang senior maksudnya yang sudah lama bergabung. Karena saya merasa.......

gambar SBY prihatin

Kenapa yang masuk kolom NT (Nilai Tertinggi) cuma Kompasianer senior doang. Gak pernah tuh (sangat jarang sekali) artikel milik Kompasianer newbie, saya lihat nangkring di kolom NT. Bukankah itu namanya demonstrasi eh diskriminasi? Seolah-olah kolom NT hanya untuk artikel Kompasianer senior?

Bukankah semua kolom terhormat yang berada di halaman beranda Kompasiana (kecuali kolom FRESH) dibuat agar bisa dimasuki oleh semua Kompasianer, tanpa melihat apakah itu senior atau newbie? Tapi mengapa yang terjadi malah, Kompasianer senior selalu menyapu bersih kolom NT? Mengapa?

Untunglah sekarang ada kolom FRESH, yang sepertinya sih dibuat untuk memfasilitasi Kompasianer Newbie yang pengen tampil agak lama di halaman beranda. Tapi walaupun begitu, tetap saja kolom FRESH yang letaknya di bawah itu, tak bisa menyaingi keseksian dari kolom NT. Sama seperti pendahulunya yaitu kolom TA, letaknya yang strategis tepat dibawah kolom HL memang sangat gampang untuk dilirik oleh banyak pembaca. Apa gak bikin ngiler tuh. Dan untungnya nih kolom TA sudah dihapus. Coba kalo masih ada, alamat banyak Kompasianer yang bakalan sering ngomongin Tante deh. Itu, gabungan dari TA+NT, wkwkwk.

Jadi buat yang senior (gak usah diabsen satu-satu ya), saya mohon banget, boleh sih Anda baca tulisan ini, asal jangan ikut mempraktekkannya aja. Kenapa? Ya masak tega sih Anda sama saya yang newbie ini? wkwkwk.

Mungkin sudah banyak Kompasianer yang menuliskan tips-tipsnya supaya artikel kita bisa dengan mudah masuk ke kolom NT. Salah satunya adalah dengan cara kita rajin bertransaksi eh berinteraksi dengan Kompasianer yang lain. Karena artikel yang bisa masuk di kolom NT ditentukan oleh banyaknya jumlah klik, vote dan komentar yang masuk di artikel tersebut. Memang bisa bisa diraih dengan cara seperti ini. Tapi buat newbie, tetap aja kalah bersaing dengan para senior, kalo saja artikelnya tak dibantu admin dengan label HL.

Makanya bagi Anda yang termasuk Kompasianer newbie, Anda sangat beruntung menemukan tulisan ini. Karena sebentar lagi, jika Anda ikuti tips di bawah ini, tulisan Anda nantinya akan masuk ke kolom NT dengan mudah.

Tipsnya betul-betul sangat mudah kok untuk dipraktekkan, yaitu : tips yang pertama adalah masukkan saja nama-nama Kompasianer senior pada artikel Anda. Berapa banyak? 20 Kompasianer cukuplah. Kalo cuma 5 nama gimana? Yang pasti Anda akan kalah dengan artikel milik para senior karena lebih banyak vote dan komentarnya. Kalo 10 nama? Tetap saja sama. Kalo 30 nama gimana? Nah, itu lebih bagus lagi. Ingat, nama Mas Betmen eh Ervipi jangan lupa ya, wkwkwkk.

Dan tips yang kedua, buatlah judul yang semenarik mungkin dengan mencantumkan kata '20 Kompasianer'.

Mungkin 5 judul artikel di bawah ini bisa menjadi inspirasi untuk Anda :

1. Inilah 20 Kompasiner yang Menjadi Guru Saya di Kompasiana

2. Inilah 20 Kompasianer yang Bikin Anda Berdecak Kagum

3. Inilah 20 Artikel Kompasianer yang Bikin Saya Nangis Bombay

4. 20 Kompasianer ini Ternyata Suka Mentraktir Makan Lho

5. 20 Kompasianer ini Ternyata Aslinya Sangat Ganteng

Dengan Anda mengikuti dua tips di atas, maka mau gak mau para Kompasianer yang Anda sebutkan namanya itu akan merasa gak enak hati kalo gak ikut menyumbangkan vote dan komentarnya. Hehehe.

Jadi gimana, mudah bukan? Sstt...tapi ini rahasia antara kita sesama newbie ya, jadi jangan bilang-bilang sama Kompasianer senior lho. Kalo mereka sampe tahu, wah bisa gaswat nih.

-------

ilustrasi : 1ms.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun