foto : businessinsider.co.id
Jono suka sekali nonton film Transformers. Tak sekedar nonton aja, tapi juga suka mengkoleksi action figure atau robot-robotannya. Biasanya ia nontonnya di bioskop dengan mengajak abangnya, biar dibayarin tiketnya gitu. Seperti pada siang itu, ia mengajak abangnya pergi ke bioskop untuk nonton film Transformers yang terbaru.
Sesampainya di depan bioskop, antrian anak-anak muda di loket tiket sudah mengular sampai ke halaman bioskop, padahal belum jam buka. Karena Jono udah ngebet nonton di siang itu juga, terpaksa deh abangnya ikut rela ngantri berjam-jam. Akhirnya setelah mendapat tiket masuk dan tak lupa membeli beberapa cemilan, dua kakak beradik itu pun segera memasuki studio yang dimaksud.
Sama seperti tiga film sebelumnya, film berjudul Transformers : Age of Extinction itu menceritakan tentang perang antar robot yaitu robot baik (Autobots) dengan robot jahat (decepticons), tapi dengan pemain utamanya yang berbeda. Didukung dengan layar lebar yang mempertontonkan visual pertarungan robot dengan segala spesial efeknya yang ciamik dan suara dari speaker studio yang menggelegar, membuat semua penonton berdecak kagum melihatnya.
Pun demikian juga dengan Jono dan abangnya. Mulut Jono melongo sepanjang film diputar menyaksikan pertempuran para robot, sedang abangnya melongo melihat banyaknya mobil-mobil keren di film tersebut, dan pemeran utama wanitanya yang cantik dan seksi. Akhirnya para penonton pun pulang dengan wajah yang puas, tak terkecuali Jono dan abangnya yang langsung asyik membahas tentang film tersebut ketika mereka mampir di warung bakso.
Jono : Bang, sampe sekarang aku masih heran nih. Kenapa sih karakter robotnya cuma ada sedikit?
Abang : Maksud kamu apa, Jon?
Jono : Dari film pertama sampai film terakhir ini, jumlah robotnya cuma ada puluhan. Kan mantep banget tuh kalo robot yang perang ada ratusan jumlahnya.
Abang : Gini lho Jon, setahu aku sih selain untuk menghemat biaya pembuatannya, juga agar filmnya cepat selesai bikinnya. Kalo robotnya ada ratusan, ntar kamu gak sabar lho nunggu filmnya jadi.
Jono : Oh gitu ya. Tapi kata Ucup, temenku di sekolah, bukan itu alasannya, bang..
Abang : Trus apa dong?
Jono : Tapi jangan diketawain ya..
Abang : Nggaklah...
Jono : Alasannya sih...
Abang : Hahaha...
Jono : Aduh abang ini, kan aku belum ngomong.....kata Ucup sih, karena karakter robotnya tidak punya organ reproduksi, jadi dari dulu sampe sekarang jumlahnya cuma segitu-gitu aja..
Abang : Hehe, ada-ada aja temen kamu itu. Tapi kalo dipikir-pikir betul juga ya..
Jono : Kata Ucup lagi nih Bang, untunglah para robot itu gak punya. Coba kalo diberi organ reproduksi, nanti robot jahatnya banyak yang dipenjara dong...
Aabang : Lho kok bisa sih, Jon?
Jono : Ya bisalah, nanti robot jahatnya banyak yang terlibat perkosaan gimana.....
Abang : KACAU...KACAU.......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H