Mohon tunggu...
Ervipi
Ervipi Mohon Tunggu... -

bercerita dengan gambar

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Tetanggaku Benar, Jokowi Tak Bisa Diharapkan

15 Januari 2015   04:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:07 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menghangatkan tubuh di sore hari yang agak mendung, aku dan Parjo memutuskan untuk mojok di warung kopi. Karena kami sesama jenis, maka yang kami lakukan ya cuma ngopi bareng. Maksudnya tanpa pake acara pegang-pegangan tangan dan bergelendot manja gitu. Sambil menyeruput kopi panas buatan mbak penjaganya yang bodinya hmm..sekilas mirip Jupe, kami bicara ngalor ngidul membicarakan isu-isu terkini. Dengan lagaknya yang seperti pengamat politik, Parjo dengan semangatnya mulai mengupas segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi seputar kasus yang tengah ramai diberitakan di media massa, yaitu permasalahan yang menimpa calon Kapolri Komjen Budi Gunawan.

Sebenarnya aku agak jengkel juga dengan temanku ini, karena saking semangatnya ia dalam berbicara, air ludahnya sampe muncrat-muncrat ke mana-mana.

Dilihat dari isi pembicaraannya, aku menduga si Parjo ini pasti rajin mengikuti tulisan-tulisan bertema Politik di Kompasiana. Dan tebakanku rupanya tak meleset, ketika kutanya siapa nama Kompasianer yang rajin menulis politik, ia bisa menjawabnya dengan sangat tepat.

"Mbak Mike Reyssent..!!!" jawab Parjo mantap.

"Yang laki siapa aja bro?" tanyaku kemudian.

"Aduh aku mendadak amnesia nih...."

"DASARRRR..."

Sama-sama sebagai pendukung Jokowi di Pilpres kemarin, kami berusaha menebak-nebak apa motif dari kubu KMP sehubungan dengan dukungan mereka dalam pencalonanan Komjen Budi Gunawan yang sudah jelas-jelas sebagai tersangka. Dan di tengah-tengah keseruan pembicaraan kami, tiba-tiba Yu Nani, pemilik warung kopi yang juga tetanggaku, datang menghampiri meja kami. Rupanya ia dari tadi diam-diam nguping obrolan kami berdua.

"Tuh kan aku bilang juga apa. Jokowi itu emang tak bisa diharapkan.." celetuk Yu Nani.

"Kamu bicara apa sih Yu??" tanya Parjo dengan muka tak senang.

"Dari tadi kalian menyanjung nama Jokowi. Tapi apa yang bisa kalian harapkan dari Jokowi?"

"Kamu jangan sok tahu ya Yu. Kamu tahu dari mana??" hardik Parjo dengan mata melotot.

"Kalo gak percaya coba deh kamu baca koran ini...!!!" kata Yu Nani sambil menyerahkan selembar koran yang dipegangnya.

Dengan tak sabar aku dan Parjo langsung membaca berita yang ditunjukkan oleh Yu Nani. Setelah selesai membacanya, aku hanya bisa membatin, Tetanggaku Benar, Jokowi Tak Bisa Diharapkan.

Sedangkan tetanggaku itu hanya bisa tertawa sambil bilang.................

*

"KENA DEHHH........!!!!!"

[caption id="attachment_390805" align="aligncenter" width="600" caption="screenshoot detik.com"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun