INOVASI VARIASI KEMASAN DAN PEMASARAN MINUMAN TEMULAWAK MELALUI MEDIA SOSIAL DI KELURAHAN KEBALENAN KKN BTV III UNEJ
Ervina Asrianti
Fakultas Teknik, Universitas Jember
Email : ervina.asrianti29@gmail.com
ABSTRAK
The spread of the coronavirus or Covid-19 is increasing day by day. Not a few people have been exposed to the Corona Virus due to a lack of public awareness to implement health protocols. This has caused the Indonesian government to take a policy, namely by implementing the Enforcement of Community Activity Restrictions (PPKM) so that the Covid-19 case decreases. With this PPKM policy, the community has a time limit to carry out activities, such as work, play, school and others. One of the great impacts of PPKM is to attack the Indonesian economic sector. Indonesia's economy is more disrupted and cannot run because of interdependence. This impact was felt by the owner of "The Temulawak" beverage business in Kebalenan. Innovation and marketing strategies in selling are needed to support micro, small and medium enterprises. Innovation in packaging and strategies in marketing on social media is essential to increase sales.
Keywords: Covid-19, Digital Marketing, Temulawak
ABSTRACT
Penyebaran virus corona atau Covid-19 ini semakin hari semakin meningkat. Tidak sedikit masyarakat yang terpapar Virus Corona karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Hal ini menyebabkan pemerintah Indonesia mengambil kebijakan yaitu dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) agar kasus Covid-19 ini menurun. Dengan adanya kebijakan PPKM ini, masyarakat memiliki batasan waktu untuk melakukan kegiatan, seperti bekerja, bermain, sekolah dan lain--lain. Salah satu dampak besar dari PPKM adalah menyerang pada sektor perekonomian Indonesia. Perekonomian Indonesia sangat terganggu dan tidak bisa berjalan karena saling bergantung. Dampak ini juga dirasakan oleh pemilik usaha minuman temulawak yang ada di Kebalenan ini. Inovasi dan strategi pemasaran dalam berjualan sangat dibutuhkan agar menunjang usaha mikro kecil menengah. Inovasi dalam pengemasan serta strategi dalam pemasaran di media sosial sangat penting dilakukan guna meningkatkan penjualan.
Kata Kunci : Covid-19, Digital Marketing, Temulawak
PENDAHULUAN
Covid-19 atau Virus Corona pertama kali muncul di Negara Cina. Penyebaran Virusnya sangat cepat melalui kontak langsung fisik manusia ditularkan melalui hidung, mulut, dan mata. Pemerintah melakukan upaya untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona ini melalui peraturan-peraturan agar untuk dipatuhi masyarakat, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan cek suhu tubuh.
Pemerintah membuat kebijakan yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dampak dari kebijakan ini adalah masyarakat memiliki batasan waktu untuk melakukan kegiatan seperti sekolah, bekerja, dan lain-lain. Hal ini juga berdampak besar dalam sektor perekonomian Indonesia seperti; ojek nline, UMKM, pedagang keliling mengalami pendapatan yang menurun. Melemahnya perekonomian yang ada di Indonesia karena perekonomian ini saling bergantung satu sama lain. Hampir semua kegiatan dilakukan secara online.
We Are Social mencatat jumlah pengguna media sosial secara global terus meningkat setiap tahunnya. Pada Januari 2021, angkanya mencapai 4,2 miliar atau tumbuh 13,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jika dirinci, rata-rata lebih dari 1,3 juta pengguna baru di media sosial setiap harinya sejak 2020. Angka tersebut setara dengan 155 ribu pengguna baru setiap detik. Salah satunya penggunaan e-commerce yaitu proses berbisnis dengan menggunakan teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen, dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik.
Berdasarkan permasalahan diatas, dalam kegiatan KKN UNEJ BTV III penulis ingin memberdayakan wirausaha terdampak Covid-19 khususnya produk minuman temulawak di Kebalenan. Dalam upaya memberdayakan wirausahawan tersebut maka perlu membuat pemahaman tentang inovasi produk dan memasarkan melalui digital marketing melalui pelatihan-pelatihan selama kegiatan KKN berlangsung.
METODE
Â
Pelaksanaan KKN UNEJ BTV III ini dilakukan dengan mengadakan pendampingan, pelatihan serta memberi strategi pemasaran produk. Metode ini dilakukan secara bertahap dan setiap minggu selama 30 hari.
Tempat                         :Jl Brawijaya,  Kelurahan  Kebalenan, Banyuwangi
Sasaran                         : Bapak Ismail pemilik usaha minuman temulawak
Teknik Pelaksanaan Kegiatan       :
Perencanaan               : Tahap awal pelaksanaan KKN ini adalah menentukan rencana program selama 30 hari. Dimulai dari survey sasaran untuk mengetahu permasalahan yang terjadi serta diskusi mengenai solusi yang akan diambil. Survey dilakukan dengan cara wawancara kepada pemilik usaha.
Pelaksanaan               : Pada tahap pelaksanaan ini, merupakan tahap dilaksanakannya program kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya. Program kegiatannya meliputi pelatihan mengenai desain label. Pemaparan tentang pentingnya strategi pemasaran serta inovasi kemasan agar produk memiliki kemasan yang sangat bervariasi, pelatihan pemasaran melalui e-commerce. Materi pelatihan selama kegiatan KKN disiapkan terlebih dahulu. Pemateri dalam pelatihan kegiatan ini dapat berasal dari luar Unej atau mahasiswa KKN sendiri.
Evaluasi                  : Evaluasi dilakukan pada minggu terakhir KKN terhadap kegiatan program KKN selama 30 hari. Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil penjualan, dampak adanya program KKN UNEJ BTV III terhadap sasaran.
HASIL
Pada minggu pertama pelaksanaan KKN BTV III UNEJ dilakukan survey di desa sendiri, karena saat ini ada kebijakan PPKM dan KKN dilakukan di desa masing-masing. Kelurahan yang saya survey adalah Kelurahan Kebalenan yang terletak di Kabupaten Banyuwangi. Hari pertama dilakukan penerjunan KKN bersama bapak Rektor Universita Jember melalui daring. Selanjutnya menuju rumah sasaran yaitu pemilik usaha minuman temulawak untuk mendiskusikan permasalahan yang saat ini dihadapi serta menemukan solusi yang tepat. Melihat proses pembuatan minuman temulawak dari tahap awal hingga akhir.
Gambar 3. 1 Diskusi permasalahan
Minggu kedua kegiatan yang dilakukan yaitu melihat dan membantu proses pembuatan minuman temulawak serta mendiskusikan apakah pemilik usaha berkenan untuk menambah variasi kemasan yang akan digunakan serta mendiskusikan tentang penambahan label pada produknya. Membuat kelas KKN dengan materi yang membahas tentang pengemasan produk, fungsi pengemasan produk, serta peran dari pengemasan produk itu sendiri. Dilanjutkan mendiskusikan kemasan yang akan digunakan guna menambah variasi ukuran kemasan. Lalu melakukan pengenalan dan pemaparan kepada pemilik usaha tentang label produk, fungsi dan tujuan diberikannya label, pengenalan aplikasi untuk mendesain label sendiri.
Gambar 3. 2 Produk kemasan lama
Kegiatan minggu ketiga yaitu menetapkan variasi kemaran yang digunakan pada produk, serta melihat pembuatan temulawak dan dikemas menggunakan kemasan baru hasil diskusi. Selanjutnya menjelaskan aplikasi Canva, setelah pengenalan aplikasi tersebut pada minggu kemarin. Menjelaskan tahap-tahap yang dilakukan untuk mendesain label yang digunakan pada produk minuman temulawak. Membuat media sosial untuk pemasaran produk seperti instagram dan fb, karena dua media sosial tersebut banyak digunakan oleh berbagai macam kalangan.
Gambar 3. 3 Kemasan lama
 Â
         Â
Gambar 3. 4 Â Kemasan Baru
    Â
Gambar 3. 5 Pemasaran melalui media sosial
KESIMPULAN
Paada kegiatan KKN UNEJ BTV III ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
- Pemaparan tentang pentingnya label dan variasi kemasan pada produk membawa dampak baik, dapat menambah variasi harga produk dan membuat kemasan produk lebih menarik.
- Pelatihan desain label sendiri serta menggunakan media sosial untuk pemasaran produk membawa dampak positif yang mana produk dapat lebih dikenal oleh masyarakat dan meningkatkan penjualan.
- Media sosial dapat digunakan dan bermanfaat dalam jangka panjang
Â
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan selesainya artikel dan kegiatan KKN BTV II UNEJ ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
- Allah S.W.T atas karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan KKN dan dapat menyelesaikan artikel ini
- LP2M Universitas Jember yang sudah mengadakan KKN BTV III UNEJ dan memberi kesempatan untuk mengabdi kepada masyarakat meskipun dalam keadaan PPKM
- Dosen Pembimbing Lapangan kelompok 01 KKN BTV III UNEJ bapak Edy Hariyadi S.S., M.Si.
- Perangkat Desa Kebalenan, Pemilik UMKM, Dosen Pembimbing Lapangan serta semua pihak yang terkait.
Â
- DAFTAR PUSTAKA
Ardiyansyah. Muhammad Roby. 2020. Covid-19 Bukan Hal Sepele
Covid-19 Bukan Hal Sepele Halaman 1 - Kompasiana.com
Databoks.katadata.co.id . https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/02/18/jumlah-pengguna-media-sosial-di-dunia-capai-42-miliar
Nurdian Y. Rahman T. 2021. Pendampingan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan pemasaran toko roti di Pabian Sumenep https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/02/18/jumlah-pengguna-media-sosial-di-dunia-capai-42-miliar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H