Mohon tunggu...
ervina vina
ervina vina Mohon Tunggu... Mahasiswa - ervina asrianti

mahasiswa universitas jember prodi: teknik sipil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV III UNEJ: Pemberdayaan Wirausaha Terdampak Covid-19

16 Agustus 2021   22:27 Diperbarui: 30 Agustus 2021   14:56 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENGEMBANGKAN UMKM DAN PEMASARAN SECARA DIGITAL  DI KELURAHAN KEBALENAN

  • Gambaran Singkat Potensi Desa

    Kelurahan Kebalenan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi. Kelurahan Kebalenan berbatasan langsung dengan Kecamatan Glagah di barat, tepatnya dengan Kelurahan Adat Bakungan. Di timur, Kebalenan berbatasan dengan Kelurahan Sobo. 


  • Berbatasan dengan Kelurahan Mojopanggung (yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Giri) dan Kelurahan Tamanbaru. Sedangkan di selatan berbatasan dengan Kelurahan Sumber Rejo. Di Kelurahan Kebalenan pemukiman warga dapat ditemui di Lingkungan Krajan/Baluk, Brawijaya dan Beran. 

  • Jumlah penduduk di Kelurahan kebalenan ini adalah 7343 jiwa.  Di daerah ini banyak didirikan perumahan seperti Perumahan Kebalenan Baru I, Perumahan Kebalenan Baru II, Perumahan Kebalenan Baru III, Perumahan Kebalenan Baru Indah, dan lain-lain. Perumahan-perumahan baru terus bermunculan, sehingga mempersempit lahan pertanian yang dulunya masih luas di Kelurahan ini.

    Penduduk desa Kebalenan ini mempunyai beragam profesi, dikarenakan banyak pendatang dari luar banyuwangi yang tinggal di kawasan ini. Sebagian besar kerja di sektor jasa di wilayah Banyuwangi, pedagang, dan petani. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia, Jawa dan, Osing. 


  • Tetapi untuk penggunaan bahasa Osing tidak terlalu meluas hanya dalam komunitas kecil saja. Di desa Kebalenan ini sebagian wilayahnya adalah perumahan dan sebagian lagi wilayah pertanian yang menyebabkan perbedaan gaya hidup. Beberapa penduduk memiliki usaha seperti menjual nasi, sembako, dan minuman temulawak. 

  • Sistem pemasaran produk tersebut yang dilakukan oleh para pelaku usaha di Kebalenan ini masih bersifat konvensional, atau hanya menggunakan whatsapp saja belum melakukan pemasaran lewat aplikasi lainnya.

  • Identifikasi Permasalahan

    Usaha minuman temulawak dan nasi yang dilakukan oleh salah satu warga Kebalenan ini hanya di pasarkan melalui whatsapp serta secara konvensional. Pada masa pandemi ini penjualan mengalami penurunan karena tempat penitipan produk temulawak ini banyak yang tutup. Tempat penitipan minuman temulawak ini tutup karena adanya kebijakan pemerintah yang menurut saya membuat usaha kecil mengalami kesulitan dalam mencari penghasilan karena ada pembatasan waktu.

    Dengan adanya permasalahan tersebut, saya Ervina Asrianti Mahasiswi Universitas Jember Fakultas Teknik yang saat ini sedang menempuh KKN BTV III di Kelurahan Kebalenan ingin membantu dan mensejahterakan pelaku usaha temulawak dan nasi lalapan ini agar penjualannya mengalami kenaikan meskipun masa pandemi seperti ini. 


  • Oleh karena itu, pada kegiatan KKN BTV III ini saya ingin mengembangkan produk dengan cara mengajak pelaku usaha untuk berinovasi dan memanfaatkan teknologi. Pengembangan produk dapat melalui variasi produk, kemasan produk, serta pemasaran produk tersebut. Pemasaran produk dapat dikembangkan melalui media sosial dan marketplace.

  • Program Kerja (Proker) KKN Back to Village

Kegiatan KKN BTV III merupakan kegiatan pegabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai 9 September 2021. Kegiatan KKN diawali  dengan melakukan komunikasi dan meminta izin kepada Plt Lurah Kebalenan. 

Dilanjutkan dengan diskusi mengenai program kerja KKN BTV III ini bersama bapak Lurah Kebalenan. Pembahasan diskusi meliputi tempat dan waktu pelaksanaan, permasalahan yang terjadi, strategi yang dilakukan untuk menunjang pemasaran produk. Selanjutnya mendiskusikan program kerja dengan sasaran mengenai perencanaan program yang akan direalisasikan kepada pelaku usaha.

Pelaksanaan ini dilakukan agar mencapai tujuan yang diharapkan, metode yang dilakukan adalah pendampingan, pelatihan, pengembangan, dan pemasaran secara online melalui platform media sosial instagram, facebook, dan shopee. Kegiatan pengembangan seperti membuat inovasi produk baru, pelatihan pembuatan stiker dan brand yang menarik agar konsumen tertarik. Setelah dilakukan rangkaian kegiatan tersebut, selanjutnya pembuatan akun akun pemilik usaha.

 Pemilihan aplikasi pemasaran ini karena memiliki potensi yang sangat besar untuk penjualan serta sudah digunakan oleh banyak masyarakat.

DPL : Edy Hariyadi, S.S., M.Si.

Universitas Jember : http://unej.ac.id

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun