Mohon tunggu...
Ervina Susan
Ervina Susan Mohon Tunggu... Lainnya - IRT, penulis dan blogger.

Ibu rumah tangga dengan dua orang anak. Hobi menulis, membaca dan nonton film. Perempuan yang suka banget ama capuccino panas dan aroma hujan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Utamakan Keselamatan

16 April 2021   07:43 Diperbarui: 16 April 2021   07:44 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: castroroofing.com

Ada banyak profesi pekerjaan di dunia ini yang area kerjanya pun beragam. Baik itu karyawan yang bekerja di kantor, tenaga medis yang bekerja di rumah sakit, pekerja tambang yang bekerja di area tambang, dan ibu rumah tangga yang bekerja di rumah. Semua profesi tersebut juga memiliki tingkat risiko pekerjaan yang beragam. Siapa bilang ibu rumah tangga yang bekerja di rumah terjamin aman dari kecelakaan pekerjaan sehari-hari? Semua orang berisiko mengalami kecelakaan bahkan anak sekolah sekali pun. Jika kita tahu ada risiko dalam kegiatan yang kita lakukan, maka kita pun harus tahu bagaimana cara menanggulangi keadaan darurat jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Utamakan keselamatan! Safety First! Slogan yang sering kita dengar atau baca di spanduk pinggir jalan atau di tempat kerja. Untuk siapa slogan ini dibuat? Apakah slogan ini berlaku bagi para pekerja saja? Tidak, slogan ini untuk kita semua.

Saya pernah bekerja di lapangan migas selama tiga belas tahun. Walaupun posisi saya hanya Technical Admin yang area kerjanya berkutat dalam gedung kantor yang nyaman tetapi saya tetap harus mengikuti pelatihan dasar tentang keselamatan dalam bekerja. Karena saya bekerja di area kilang minyak yang rentan terjadi ledakan dan  kecelakaan kerja maka setiap pekerjanya diwajibkan untuk mengikuti pelatihan keselamatan kerja.

Pelatihan dasar yang saya pernah ikuti di antaranya:

  • Pelatihan dasar pertolongan pertama pada kecelakaan.

Inti dari pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan adalah melakukan teknik yang benar pada keadaan darurat, seperti tersedak, pingsan dan serangan jantung. Instruktur akan mengajarkan langkah-langkah apa saja sebelum kita memberikan pertolongan sampai teknik pertolongan pertama yang tepat yang bisa kita lakukan dalam keadaan darurat.

  • Pelatihan dasar penanganan pada musibah kebakaran.

Dalam pelatihan ini diajarkan bagaimana menangani keadaan darurat berbahaya dalam musibah kebakaran. Pelatihan ini memiliki tingkatan ilmu, yang saya ikuti masih tingkat dasar tetapi ilmu yang disampaikan lebih dari sekadar ilmu dasar. Jika kita menerapkan ilmu yang disampaikan dengan benar maka kita bisa membantu menyelamatkan nyawa orang lain jika terjadi musibah.

Dalam pelatihan dasar penanganan pada musibah kebakaran akan diajarkan teknik yang benar cara memadamkan api dengan perlengkapan profesional dan perlengkapan sederhana yang ada di sekitar kita. Instruktur juga mengajarkan bagaimana menghindari atau mencegah bahaya kebakaran yang umum terjadi di lingkungan rumah tempat tinggal.

Tingkat dasar pelatihan penanganan pada musibah kebakaran sudah cukup untuk mendapatkan ilmu yang sangat berharga bagi saya yang beraktivitas di dalam gedung kantor. Tingkat pelatihan yang lebih tinggi diperuntukkan bagi para profesional yang berdampak pada aktivitas kerjanya, khususnya profesional yang bekerja di lingkungan rawan bahaya ledakan. Semua pelatihan itu dibimbing oleh instruktur bersertifikat.

Saya ingin sekali mengusulkan ke sekolah-sekolah supaya diadakan pelatihan dasar pertolongan pertama pada kecelakaan dan pelatihan penanganan pada musibah kebakaran untuk para siswa dan guru. Setelah mendapat pelatihan, sebaiknya melakukan latihan simulasi keadaan darurat dua minggu sekali sehingga ilmu yang didapat dari pelatihan bisa terus melekat dengan baik.

Saya juga berharap pelatihan dasar penanganan pada musibah kebakaran bisa diberikan pada warga yang tinggal di area padat penduduk. Mengingat probabilitas terjadinya kebakaran di area padat penduduk rawan terjadi.

Kejadian tersedak, serangan jantung mendadak atau pingsan bisa dialami oleh siapa saja dan di mana saja. Jika dari awal kita tahu cara menolong korban maka peluang korban selamat lebih besar. Begitu pun dengan musibah kebakaran yang bisa saja disebabkan hal sepele. Seperti pipa gas kompor yang tidak terawat sehingga tidak tahu ada kebocoran gas dan korsleting listrik yang disebabkan instalasi kabel listrik yang tidak benar. Jika dari awal kita tahu bagaimana mencegahnya maka peluang terjadi kebakaran semakin kecil.

Saya yakin, tidak satu pun dari kita yang ingin menerapkan ilmu pelatihan ini dalam kehidupan nyata. Jika itu terjadi berarti telah terjadi musibah yang tidak diinginkan. Namun, akan lebih baik lagi jika berkesempatan mempelajari ilmu pencegahan dan penanggulangannya supaya kesadaran akan bahaya bisa selalu dikelola dalam kehidupan sehari-hari.

Mari utamakan keselamatan dimulai dari lingkungan terkecil kita.

(Ed. Dyah Rooslina)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun