Mohon tunggu...
Ervina P Hasibuan
Ervina P Hasibuan Mohon Tunggu... Lainnya - ordinary people

Orang biasa yang ingin menulis lebih banyak.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Petrus Mulai Takut...

23 Februari 2021   15:23 Diperbarui: 23 Februari 2021   15:55 2797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Yesus melakukan mukjizat dan memberi makan 5000 orang, Dia memerintahkan murid-murid naik ke perahu dan menyeberang Danau Galilea menuju kota Betsaida. Yesus sendiri naik ke atas pegunungan, menyendiri untuk berdoa kepada Bapa. Saat itu Yesus mendengar kabar tentang Yohanes Pembaptis yang dibunuh. Kebencian orang-orang terhadap Yohanes Pembaptis pasti akan digeser menjadi kebencian terhadap Yesus. Melalui doa, Yesus memperoleh kekuatan dan ketenangan baru.

Dari ketinggian, ia melihat para murid tampak berjuang melawan arus dan ombak yang kencang karena angin sakal. Angin sakal adalah angin yang berlawanan dengan arah perahu, bertiup datang dari depan. Danau Galilea memang terkenal dengan ombak dan badainya yang datang dengan tiba-tiba.

Ketika murid-murid merasa ketakutan dengan bahaya yang mereka hadapi, Yesus datang menghampiri mereka dan berjalan di atas air. Pada saat itu sudah pukul tiga malam, murid-murid mengira bahwa sosok yang menghampiri mereka adalah hantu. Spontan mereka berteriak ketakutan dan Yesus segera menenangkan mereka.

Melihat Yesus berjalan di atas air, Petrus berusaha untuk menghampiriNya. Semula ia bisa berjalan di atas air, tapi ketika perhatiannya beralih dari Yesus ke ombak-ombak yang besar, dia menjadi takut dan mulai tenggelam. Ia berteriak minta tolong dan Yesus segera mengulurkan tanganNya dan memegang dia. Petrus adalah orang yang impulsif, yang sering bertindak tanpa berpikir. Karena hal itu, dia juga sering gagal. Namun, dalam kegagalannya Petrus selalu mencari Yesus, sehingga kegagalan itu mengantarkan Petrus lebih dekat kepada Yesus.

Hal yang patut ditiru dari Petrus ialah bahwa ia menyadari ketakutan dan ketidakberdayaannya menghadapi ombak dan gelombang sehingga ia berseru kepada Tuhan: "Selamatkanlah aku". Yesus dan Petrus berjalan di atas air dan mereka sama-sama naik perahu menyeberangi danau Galilea. Orang Yahudi menyebut danau Galilea dengan sebutan Kinnereth karena bentuknya seperti harpa/kecapi (kinnor). Danau Galilea terletak 210 meter di bawah permukaan laut. Panjangnya 21 km dan lebarnya 12 km. Di dalam tulisan Injil dikatakan bawa ketika para murid melihat Yesus berjalan di atas air, mereka sudah mendayung 3 sampai 4 km dan mereka sudah berada di tengah danau. Sewaktu Yesus naik ke perahu mereka, angin ribut reda dan seketika itu juga mereka tiba di pantai yang mereka tuju (lihat Yohanes 6:19-21).

Awalnya Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air. Tetapi dirasanya tiupan angin, ia menjadi takut dan mulai tenggelam (Matius 14: 29-30). Kisah Petrus yang mengalami ketakutan ini menjadi refleksi kehidupan bagi saya saat ini, dan mungkin bagi sebagain kita. Sejak tahun lalu, keadan di dunia dengan kasus pandemi ini membuat kita yang awalnya yakin bisa menjalaninya (seperti keyakinan Petrus yang turun dan berjalan di atas air). Tetapi tiupan angin yang mungkin bisa diibaratkan masalah PHK, sekolah harus tutup, penghasilan yang berkurang, bencana alam, kebutuhan hidup mendesak, kematian orang yang kita kasihi tanpa sempat mengucapkan kata-kata terakhir, sakit penyakit dsb. Kita menjadi kuatir dan "mulai tenggelam."

Penulis Injil ini memuat ketakutan yang dialami oleh Petrus sekalipun ia telah menjadi murid Yesus. Sangat manusiawi menurut saya. Penulis tidak lupa menyertakan kalimat minta tolong yang diserukan oleh Petrus. "Tuhan, tolonglah aku". Dan Yesus pun mengulurkan tangan, menolongnya. Petrus pun selamat. Kita hanya menyerukan permintaan tolong, dan Ia yang Mahakuasa menolong kita. Pasti!

**

Tulisan ini dibuat untuk buku panduan mengajar "Yesus Sahabatku dan Rajaku".

Kisah Yesus berjalan di atas air dapat dibaca di Markus 6: 45-52; Matius 14: 22-33; Yohanes 6: 16-21.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun