Mohon tunggu...
Ervina Naomi
Ervina Naomi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta, Program Studi Pendidikan Sosiologi

Saya merupakan mahasiswi aktif Universitas Negeri Jakarta dengan Program Studi S-1 Pendidikan Sosiologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Sosiologi: Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead

10 Oktober 2022   22:43 Diperbarui: 10 Oktober 2022   22:48 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita membahas interaksionisme simbolik, tentunya langsung teringat bahwa materi tersebut merupakan salah satu perspektif dalam ilmu sosiologi. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas Teori Interaksionisme Simbolik milik George Herbert Mead.

Teori ini menjelaskan bahwa makna bukanlah suatu yang dapat berdiri sendiri tetapi perlu dibentuk dalam interaksi antara individu dengan individu lainnya, sehingga maknanya begitu dinamis.

Mead menjabarkan bahwa terdapat empat tahap tindakan sosial :

  1. Impuls (Dorongan hati)

Melibatkan rangsangan pancaindera dan reaksi aktor terhadap rangsangan tersebut dengan mempertimbangkan situasi dan pengalaman masa lalu serta antisipasi hasil tindakan di masa yang akan datang

  1. Persepsi (Menganalisis)

Pencarian dan reaksi terhadap stimulus yang berhubungan dengan impuls oleh aktor

  1. Manipulasi (Mengambil tindakan terhadap objek)

Mengambil tindakan yang memiliki jeda sehingga respon tidak langsung seketika engan melibatkan pengalaman masa lalu dan dampak di masa yang akan datang

  1. Konsumsi (Suatu tindakan setelah melewati 3 tahap sebelumnya)

Penyelesaian atas impuls yang diterima oleh aktor sebagai tindakan

Tiga tema konsep pemikiran George Herbert Mead yang mendasari interaksi simbolik antara 

lain:

a. Pentingnya makna bagi perilaku manusia di mana dalam teori interaksi simbolik tidak bisa  dilepaskan dari proses komunikasi karena awalnya makna itu tidak ada artinya sampai  akhirnya dikonstruksi secara interpretif oleh individu melalui proses interaksi untuk menciptakan makna yang dapat disepakati bersama dengan asumsi manusia bertindak terhadap manusia lainnya berdasarkan makna yang diberikan orang lain kepada mereka; makna diciptakan dalam interaksi antar manusia; dan makna dimodifikasi melalui proses interpretif 

b. Pentingnya konsep mengenai diri (self concept) yang berfokus pada pengembangan konsep diri melalui individu tersebut secara aktif didasarkan pada interaksi sosial dengan orang lain dengan cara: individu-individu mengembangkan konsep diri melalui interaksi dengan orang lain dan membentuk perilaku 

c. Hubungan antara individu dengan masyarakat di mana norma-norma sosial membatasi perilaku tiap individunya, tapi pada akhirnya individu yang menentukan pilihan yang ada dalam 

sosial kemasyarakatannya. Fokus dari tema ini adalah untuk menjelaskan mengenai keteraturan dan perubahan dalam proses sosial. Asumsi-asumsi yang berkaitan dengan tema ini adalah: orang dan kelompok masyarakat dipengaruhi oleh proses budaya dan sosial; serta struktur sosial dihasilkan melalui interaksi sosial.

Poin A dalam konsep diatas dapat dengan mudah dijabarkan melalui sikap atau isyarat (Gesture), menurut Mead sikap ini terbagi menjadi dua yaitu :

  • Bermakna signifikan 

Merupakan isyarat dimana individu harus memutuskan dalam mengambil suatu tindakan

  • Non-Signifikan

Bersifat naluriah

Menurut mead simbol itu berbeda ketika digunakan secara signifikan ataupun non signifikan. Gesture termasuk ke dalam sikap non-signifikan karena maknanya bisa berbeda-beda. Sedangkan bahasa termasuk kedalam sikap signifikan. 

Interaksi manusia dibentuk oleh proses pembuatan makna dari individu-individu yang berinteraksi. Sebuah benda juga bisa termasuk sebagai sebuah simbol tetapi tidak akan bunyi jika tidak dibahasakan. Oleh karena itu, perlunya pemahaman simbol atau sikap antara tiap individu dalam berinteraksi agar pemahaman yang didapatkan sesuai dengan makna sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun