Dampak Anak Perempuan yang Tidak Mendapatkan Peran Ayah menurut Hart menegaskan bahwa ayah memiliki peran dalam keterlibatannya dengan keluarga yaitu meliputi :
a. Economic Provider: Ayah berperan sebagai pendukung finansial keluarga dan bertanggung jawab dalam melindungi kebutuhan finansial keluarga, meskipun tidak tinggal serumah dengan anak-anak.
b. Friend & Playmate: Ayah menjadi teman dan teman bermain yang menyenangkan bagi anak-anak. Ayah sering berinteraksi dengan anak dalam bermain dan memberikan rangsangan fisik. Melalui permainan, ayah dapat membangun hubungan yang baik, membantu anak mengungkapkan masalah, kesulitan, dan mengurangi stres.
c. Caregiver: Ayah memberikan perhatian afektif kepada anak-anak dengan memberikan rasa nyaman, kehangatan, dan dukungan emosional.
d. Teacher & Role Model: Ayah berperan sebagai guru dan contoh teladan
bagi anak-anak. Seperti ibu, ayah bertanggung jawab dalam membantu anak-anak menghadapi masa depan melalui pembelajaran dan menjadi contoh yang baik.
e. Monitor & Disciplinary: Ayah memiliki peran penting dalam mengawasi anak-anak, terutama dalam mengidentifikasi tanda-tanda awal perilaku yang tidak diinginkan, sehingga tindakan disiplin dapat diterapkan dengan tepat.
f. Protector: Ayah melindungi anak-anak dengan mengontrol dan mengatur lingkungan mereka, menjaga mereka dari kesulitan dan bahaya. Ayah juga mengajarkan anak-anak tentang keamanan diri, terutama dalam situasi di mana ayah atau ibu tidak ada di sekitar, seperti menghindari berinteraksi dengan orang asing.
g. Advocate: Ayah memastikan kesejahteraan anak-anak dalam berbagai aspek kehidupan, terutama ketika anak-anak berada di institusi di luar keluarga. Ayah siap membantu, mendampingi, dan membela anak-anak jika mereka menghadapi masalah, sehingga anak-anak merasa aman, dilindungi, tidak sendirian, dan memiliki seseorang yang dapat mereka konsultasikan.
h. Resource: Ayah memberikan dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan anak-anak untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, karier, dan perkembangan pribadi mereka (Fahmi Annas Nur, 2018).
Ketika seorang anak perempuan tidak mendapatkan peran ayah yang ideal, dampaknya dapat dirasakan dalam berbagai aspek kehidupannya. Ketidakstabilan finansial akibat kurangnya dukungan ekonomi dapat membatasi peluang pendidikan dan kesejahteraan. Ketiadaan ayah sebagai teman bermain dan pemberi perhatian emosional membuat anak merasa kesepian dan kurang dihargai, yang memengaruhi perkembangan emosional dan sosialnya. Anak juga kehilangan teladan yang baik untuk membangun karakter dan nilai, serta bimbingan disiplin yang membantu mencegah perilaku bermasalah. Selain itu, anak mungkin merasa tidak aman tanpa perlindungan dan dukungan ayah, terutama dalam situasi sulit. Kurangnya advokasi dan sumber daya dari ayah dapat menghambat pertumbuhan pribadi, pendidikan, dan kesuksesan anak di masa depan, menciptakan ketidakseimbangan psikologis dan emosional yang mendalam.
Perkembangan Psikologis Anak Dalam Pengasuhan Single Parent Mother (SPM)
Dinamika hubungan antara ibu dan anak sangat penting dalam membangun kepercayaan diri anak, Single Parent Mother memerankan dua tokoh sekaligus baik sebagai ayah dan Ibu, jika anak melakukan kesalahan maka figur ketegasan harus diterapkan dalam keluarga. Setelah anak telah menyadari kesalahannya maka sang Ibu kembali tampil sebagai seorang Ibu yang welas asih dan memberikan pemahaman jika yang dilakukan si anak itu. SPM yang juga bekerja merupakan pengasuhan Ibu seorang diri, mendidik, membesarkan buah hati yang bukanlah perkara mudah disamping seorang pekerja yang harus memenuhi kebutuhan keluarga. Tingkat stress akibat pekerjaan diluar terkadang mempengaruhi emosional mereka di rumah karena perhatian akan lebih banyak terkuras ke pekerjaan sehingga terkadang kepentingan anak dikesampingkan demi tujuan pekerjaan yang harus tercapai.
Hal ini menimbulkan faktor psikologis, seperti stres atau depresi yang di alami anak, mempengaruhi kesejahteraan emosional anaknya. Sering terjadi dalam situasi ini, anak lebih banyak menghindari banyak komunikasi dengan ibu-nya kecuali yang penting-penting saja. Peran single mother yang hanya memberikan kebutuhan fisik tanpa memikirkan kondisi psikologis atau kesehatan mental anak menimbulkan perilaku yang membuat anak menjadi pendiam, emosional, tidak percaya diri, suka melamun karena kurangnya komunikasi dengan orang disekitarnya.
Akibat dari dua hal tersebut anak perempuan mudah nyaman dan percaya pada dukungan emosional yang diberikan orang lain terhadap dirinya. Ketidakhadiran figur ayah dan tekanan yang dihadapi oleh single mother berkontribusi pada dinamika keluarga yang kompleks. Dalam kasus Laura Meizani atau yang kerap dipanggil Loly anak dari Nikita Mirzani kurangnya kehadiran ayah dan tantangan yang dihadapi ibunya dapat menyebabkan masalah psikologis seperti kurang percaya diri, kesepian, atau perilaku yang tidak sesuai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H