Mohon tunggu...
ervika handayani
ervika handayani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Mengajar sejak 2009 dan menyukai cerita-cerita fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Jalan Cinta Pertamaku

6 Agustus 2022   21:24 Diperbarui: 6 Agustus 2022   21:38 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta pertamaku terbaring tak berdaya

Bibirnya menghitam tak lagi bersuara

Berbisik lemah dan ingin kembali ke rumah

Wajah yang penuh kerutan,

hanya mendesah lemah

Menggelinjang menahan sakit,

dan tak mampu lagi bersuara

Perut besarku menjadi penahan rasa sakitnya

Bayiku penyemangat di penghujung hidupnya

Wajah tenangnya membuat jantungku berpacu

Sungguh, belum mampu mengikhlaskannya

Hatiku menginginkan ia selalu ada

Mendampingiku saat tangisan bayiku menggema

Sang Pencipta mengangkat rasa sakitnya

Lidah tak mampu mengurai kata

Derai air mata mengiringi kepergiannya

Kaki tak mampu menopang tubuh

Memandang wajah pucat terbujur kaku

Selamat jalan, cinta pertamaku

Tunggu doaku di peristirahatanmu...

Kehilanganmu, 10 Desember 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun