Kebiasaan merokok menjadi faktor resiko hipertensi yang ketiga. MerIIokok menjadi salah satu kebiasaan para kaum lelaki yang tidak mengenal masa. Namun, kebiasaan tersebut perlu diwaspadai karena dapat memicu peningkatan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Â
Kajian sebuah jurnal mengungkapkan kebiasaan merokok pada laki laki yang berusia 35 hingga 65 tahun dapat menyebabkan terjadinya risiko hipertensi. Hal tersebut dipengaruhi oleh lamanya kebiasaan merokok yang dilakukan.Â
Semakin lama kebiasaan merokok dilakukan maka semakin tinggi risiko yang menyebabkan hipertensi. Bukan hanya itu, jenis rokok yang dihisap juga dapat mempengaruhi terjadiya hipertensi.Â
Rokok filter yang identik memiliki filter yang berguna sebagai penyaring dapat mengurangi nikotin yang terserap dalam tubuh sehingga zat kimia yang terkandung dalam rokok tidak terlalu banyak terserap dalam tubuh dan jumlah nikotin yang terkandung di dalamnya lebih sedikit dibadingkan dengan jenis rokok tanpa filter.Â
Hal tersebut mendorong untuk melakukan program mengurangi kebiasaan merokok bahkan berhenti merokok untuk mengurangi kasus hipertensi dengan pemberian edukasi pada masyarakat.
Faktor risiko penyebab hipertensi yang keempat yaitu tingkat sosial ekonomi. Pada beberapa kejadian, tingkat ekonomi seseorang berbanding lurus dengan kejadian hipertensi. Orang yang memiliki status ekonomi yang yang rendah biasanya memiliki risiko hipertensi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang dengan status ekonomi berlebih. Hal tersebut dapat disebabkan karena tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan orang tersebut.Â
Pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi pola pikir seseorang mengenai pentingnya kesehatan, begitu pula dengan pendapatan yang kurang menyebabkan terbenturnya untuk mengakses kesehatan.Â
Perlunya perhatian khusus pada masyarakat yang memiliki status ekonomi yang kurang sehingga lebih mudah dalam mengakses kesehatan. Selain itu diperlukan edukasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hipertensi.
Faktor resiko hipertensi yang terakhir adalah obesitas. Seseorang  yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan akan cenderung mengalami risiko tekanan darah tinggi.Â
Obesitas dapat diketahui dengan menggunakan indikator rasio pinggang panggul. Rasio pinggang panggul dapat menjadi sarana dalam penilaian klinis dalam menentukan obesitas sentral.Â
Semakin besar rasio pinggang panggul menunjukkan bahwa timbunan lemak semakin banyak, membuat pembuluh darah semakin menyempit  dan menjadi faktor risiko untuk hipertensi.Â