Mohon tunggu...
erveraayu syscasari
erveraayu syscasari Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas TK

Hobi saya berolahaga dan menari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Alat Permainan Edukatif Outdoor terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak

2 Desember 2022   19:00 Diperbarui: 2 Desember 2022   19:03 1867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengaruh Alat Permainan Edukatif Outdoor Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak

Pengertian anak usia dini menurut undang-undang no. 20 tahun 2003  tentang sistem pendidikan nasional yang disebut dengan anak usia dini adalah anak usia 0- 6 tahun, sedangkan menurut para ahli adalah anak usia 0-8 tahun. Pendidikan anak usia dini merupakan pembahasan yang sangat luas dan sangat menarik untuk dikaji, karena usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak.

Menurut Prof. Marjorry Ebbeck (1991) seorang pakar anak usia dini dari australia menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah pelayanan pasa anak mulai dari lahir sampai usia delapan tahun. Sedangkan menurut undang-undang tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar anak memiliki kesiapan dalam mengikuti pendidikan lebih lanjut. Hibana S. Rahman ( 2005: 4).

Bidang pengembangan pembentukan perilaku meliputi nilai agama dan moral serta sosial emosional. Sedangkan pengembangan kemampuan dasar meliputi kemampuan bahasa, kognitif, dan fisik atau motorik yang terlibat dalam pembelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Anak usia dini disebut dengan usia emas (golden age) di mana perkembangan dan pertumbuhan berkembang sangat pesat. Salah satunya ialah perkembangan fisik motorik. Agar perkembangan fisik motorik anak berkembang dengan baik maka dibutuhkan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan usianya.

Slamet Suyanto (2005: 50) mengungkapkan bahwa keterampilan motorik terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah aktivitas fisik (jasmani) dengan menggunakan otot-otot besar, seperti otot lengan, otot tungkai, otot bahu, otot pinggang dan otot perut yang dipengaruhi oleh kematangan fisik anak. Stimulasi perkembangan motorik kasar dilakukan dalam bentuk berjalan, berjinjit, melompat, meloncat, berlari dan berguling. Perkembangan motorik setiap anak berbeda-beda, sesuai dengan tahapan usianya.

Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot, sehingga gerakan sederhana maupun gerakan sulit yang dilakukan anak merupakan hasil interaksi kompleks dari sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak (Bambang Sujiono, dkk, 2010: 1.3). Pemberian stimulasi yang tepat dari lingkungan yang kondusif sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak usia dini khususnya perkembangan motorik kasar. Anne Gracia seorang neuroscience terapan dari banyak gerak bisa membuat anak cerdas karena gerakan dapat membuat anak terlatih, dan "semakin sering dilatih maka fungsi otak akan berkembang".

Jika keseimbangan tubuhnya baik, maka anak akan mampu berkembang ketingkat yang lebih tinggi. Selain itu anak yang memiliki kemampuan kinestetik baik, maka akan memiliki rasa percaya diri yang baik. Hal tersebut dikarenakan tidak hanya memiliki postur tubuh yang baik, namun anak memiliki kognitif yang baik. Perkembangan setiap anak berbeda sesuai dengan tahapan usianya. Karakteristik perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun menurut Bambang Sujiono (2010: 3.22-3.23) yaitu melempar dan menangkap bola, berjalan di atas papan titian (keseimbangan tubuh), berjalan dengan variasi (maju mundur di atas satu garis), memanjat dan bergelantungan (berayun), melompati parit atau guling, dan senam dengan gerakan kreativitas sendiri.

Tujuan pengembangan motorik pada anak usia dini yaitu membantu meningkatkan keterampilan fisik motorik anak dalam melatih gerakan motorik kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola dan mengontrol gerakan tubuh, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil (Bambang Sujiono, 2010: 2.10). Oleh karena itu, keterampilan motorik kasar sangat penting untuk dikembangkan pada anak sejak usia dini untuk persiapan kehidupan di masa dewasanya.

Dokpri
Dokpri

Beberapa jenis sarana bermain luar ruangan (Outdoor) PAUD sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun