Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Catatan Harian Seyan

31 Maret 2024   17:33 Diperbarui: 31 Maret 2024   17:35 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di dalam taman samar-samar terlihat langkah bayangan dua anak manusia saling bergandengan tangan yang pikirnya mungkin dibuai asmara yang menyala.

Atau pikirnya lagi, boleh jadi cuma asmara dadakan, atau benih-benih perselingkuhan. Atau cinta yang dibungkus rasa kasihan. Mana tau.
________

Malam pun kian larut. Seyan masih menikmati udara malam di balkon penginapan di bawah  naungan sinar bulan purnama. Ia masih berpikir tentang suaminya, tentang panorama dan tentang cakrawala yang dilihatnya.

Sementara itu Toni hanya mengawasi dari balik kaca bergorden ungu penginapan lantai lima ini seraya berbaring di ranjang sejak tadi, lelah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun