Kembang api deras meluncur ke langit berbintang
Dari alun-alun sebuah kota yang lapang
Semua mata tertuju menaruh harap
Percikan apinya agar menyebar  taksekejap
Malam itu indah cahaya sangat gemerlap
Melenakan pandangan mata untuk tetap  menatap
Dari dalam  kedai kopi
Seorang ibu justru keluar dan menepi
Mencari sisa-sisa nyala percikan yang jatuh ke bumi
Ia pun merenung diri
Tahun berganti di malam ini
 ia tuangkan satu baris kalimat puisi
"Jangan lupa ngopi saat datang waktu pagi di kedai ini."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H