Nenek senang liburan ini didatangi cucunya yang ke 10 dari anak bontotnya Agusta. Cucunya bernama Caren. Caren juga merasakan kegembiraan yang sama menjumpai neneknya ini. Ia bisa bermanja-manja sambil bercerita tentang teman-temannya di sekolah. Caren sudah bisa meniru tingkah laku teman-temannya itu, baik yang laki maupun perempuan. Padahal bangku sekolah DASAR kelas satu belum lama ia duduki. Kurang lebih dua minggu saja.
Suatu malam di kediaman nenek, Caren diminta untuk tidak keluar rumah karena bulan tidak menyinarkan cahayanya. Sementara Caren sudah bersiap untuk sekadar menyaksikan keremangan malam. Ia pun urung untuk keluar dan lebih mematuhi neneknya.
"Kenapa tidak boleh keluar, Nek?"tanyanya mendekati nenek yang sedang menyulam serupa topi yang kelak bila jadi bakal dihadiahkan untuk cucunya ini.
"Sudah malam, dan tidak ada orang di luar. Semua di dalam rumahnya masing-masing."
"Tapi kan hanya di teras saja, Nek."
"Di teras itu di luar juga."
"Nanti ada orang jahat ya, Nek."
"Iya."
"Binatang juga?"
"Iya, dan kadang suka terbang juga,"balas nenek sambil melihat mata Caren yang penuh tanya itu.
Segala pertanyaan diajukan Caren sampai ia penasaraan dengan binatang yang bisa terbang di malam hari yang suka mengganggu orang. Neneknya terlihat tidak ambil pusing dengan segala pertanyaan itu, dan menjawabnya enteng
"Itu mbak Kunti. Kunitilanak!"
"Oh. Kalau begitu Caren bobo aja ya, Nek,"jawabnya tanpa bertanya lagi.
Nenek pun memeluk Caren untuk membuatnya tenang dan tidurnya nyenyak di malam yang diselimuti bunyi deru angin yang menabrak pepohonan di halaman rumah.
_______
Usai liburan Caren kembali ke sekolah. Di sekolah berjalan sebagaimana biasanya. Namun untuk pulang sekolah di hari pertama usai liburan ini, murid-murid diminta oleh gurunya untuk menjawab satu pertanyaan. Mereka pun berbaris. Dan, satu persatu kemudian dipanggil oleh gurunya sesuai abjad.
"Amanda, ayo maju. Jawab ya, binatang apa yang bisa terbang?"
"Kupu-kupu."
"Bagus, terima kasih ya,"seru gurunya membalas senang sembari muridnya itu berlari menjemput ibunya yang menunggu di luar pintu kelas.
"Budi, silakan maju. Binatang apa yang bisa terbang?"
"Burung garuda."
"Wah, anak pintar, Seperti lambang negara ya,"timpal gurunya juga senang.
Kini giliran Caren yang raut mukanya penuh optimis dan kegembiraan karena sudah pasti ia akan cepat menjawab setiap pertanyaan gurunya di kelas. Dan, Caren memang cerdas. Pujian itu yang selalu ditujukan guru untuk Caren.
"Nah sekarang giliran Caren. Ayo sini, Nak. Jawab ya. Binatang apa yang bisa terbang di waktu malam?"
Caren sejenak tampak kesulitan di wajahnya. Teman-teman yang lain tidak ada waktu malam ketika ditanya tadi. Ia pun sungguh-sungguh kemudian menjawab.
"Mbak Kunti!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H