Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kemungkinan Gaya Meraih Suara Parpol dalam Sistem Proporsional Tertutup

2 Januari 2023   18:52 Diperbarui: 21 Januari 2023   21:50 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemilu.(Ilustrator: Kompas.com/Andika Bayu Setyaji)

Gaya parpol dalam Pemilu 2024

Bila sistim proporsional tertutup yang dimainkan, maka lambang partai menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih, entah pemula maupun tua.

Karena saat ini kebanyakan generasi milenial, maka lambang parpol yang unik, eksentrik dan menarik akan ditimbang-timbang untuk dicoblos.

Jika saja lambang partainya mengandung unsur seni dan tidak kaku boleh jadi akan memicu para pemilih pemula untuk menjadi referensi bagi daya kreativitasnya di tiktok, vlog atau media sosial lain.

Bicara soal program partai dan kehadiran partai untuk membangun bangsa dan kesejahteraan rakyat rasanya tidak lagi menjadi perhatian pemilih pemula. Isu-isu demikian boleh jadi menurut mereka "urusan lo bukan urusan gue."

Sebaliknya dikalangan pemilih tua atau yang sudah pernah memilih, maka kesadaran politiknya tidak dipengaruhi oleh lambang partai. Tetapi sangat dinantikan pemilu 2024 sebagai pesta demokrasi lima tahunan di mana pesta bagi-bagi sembako atau yang serba gratis akan mereka terima.

Soal bagaimana peraturan daerah yang dibuat oleh caleg terpilih bersama pemerintah daerah kelak, itu perkara kelaziman yang biasa saja bagi pemilih. Temasuk di tingkat nasional sekalipun lewat produk undang-undang yang dihasilkan.

Karena itu gaya para caleg dari parpol peserta pemilu 2024, boleh jadi akan memajang orang-orang populer selama waktu ini untuk menjadi juru bicara kampanye. 

Karena proporsional tertutup, maka para pemilih akan dihibur oleh beragam isu yang intinya untuk memajukan atau mensejahterakan rakyat.

Orang-orang populer ini bisa dari kalangan artis, bisa politisi, bisa purnawirawan, bisa pengusaha, bisa ulama yang sering muncul di televisi nasional atau medsos. 

Mereka itulah yang akan menjaring masyarakat pemilih untuk mencoblos partainya. Tapi jangan dilupakan juga wajah cantik dan ganteng jadi prioritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun