Kau atau siapapun tidak akan pernah mengerti, dan merasakan
Ketika mendung di langit dan fajar akan membuka hari
Kepiluan datang tiba-tiba
Tiada satu pun yang sanggup untuk menolaknya
Kau juga pasti tidak akan pernah mengerti
Ketika orang yang dicintai bicara hanya dengan tetes air mata yang membasahi wajah
Setelah mulut untuk bicara ditutup rapat
Ia mendengar, mendengar, dan mendengar ketika aku tulus bisikkan kata-kata lirih
Dipangkuan itu pula aku bisikkan lembut kalimat-kalimat ilahi agar ia tenang, ikhlas, dan menjemput maut dengan keagungan
Dipangkuan itu airmataku tumpah bersama airmatanya
Dingin tubuhnya aku rasakan