Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dunia Kata-kata

29 September 2022   08:05 Diperbarui: 29 September 2022   08:06 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dunia maya

Dunia kata-kata

Ada yang  tampak

Juga tidak terlihat

Tergantung identitas yang disematkan

Ada yang  cuma memaki, bahkan membela

orang yang dibela, atau dimaki

Akan deras meluncur  kata-kata

dibalas juga oleh pusaran kata-kata

Mengapa?

Untuk apa?

Bagaimana hal semacam ini ada di dunia maya?

Emosi tanpa pikir telah mengaburkan esensi

Esensi tanpa diteliti menghanyutkan jiwa-jiwa

Jiwa-jiwa yang tanpa jernih memandang sesuatu hal telah menggagalkan rasa empati dan kemanusiaan

Silang pendapat tanpa referensi menjadi buta segalanya

Di sini, di sana, di mana-mana banyak ditemui

Oleh kecanggihan teknologi

Kata dibaca berwujud aneka rupa

Bisa dari manusia, mungkin juga bukan

Siapa yang tahu?

Hanya dirinya, dan Tuhan

Memang yang tidak tampak, dan yang terlihat

Tidak akan pernah bisa bertemu

Maka

Jangan habiskan waktu untuk sesuatu yang tidak perlu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun