Setelah beres membayar uang administrasi ajian itu pada dukun, mas Jack undur diri. Ia melaju kencang dengan kendaraannya menuju warung tegal itu. Sayangnya, pas ia tiba, warung tegal itu tutup tanpa kabar.
Sehari, seminggu, sebulan, lalu berbulan-bulan kemudian warteg itu tidak juga buka. Mas Jack jadi merana. Walhasil ajian fosil yang ada di kantongnya mulai membusuk. Ia putus asa. Didatangi olehnya koperasi warteg di sekitar wilayah itu tidak juga mendapati kabar yang pasti tentang wanita idamannya.
***
Satu tahun kemudian ajian fosil penarik cinta yang dimilikinya itu ia serahkan kembali ke dukun. Sebab katanya selalu ada roh wanita yang gentayangan yang mengganggunya. Karenanya ia minta nasehat dukun supaya lepas dari bayang-bayang roh tersebut.
Dukun itu justru malah bilang," jimat ini bisa untuk menarik hati wanita yang hidup, maupun yang sudah mati. Jadi yang datang padamu, wanita idamanmu itu."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H