Detik terakhir hidupmu
Hanya terekam dalam gambar
Terbujur lemah di pembaringan
Tiada lagi daya
Aku, kami, semua tetap miliki asa
Engkau mampu bangkit
Untuk mengulang kisah seperti dulu
Di antara pahit manisnya jalan yang pernah dilewati bersama
Tapi asa tinggalah asa
Kabar itu tiba
Sang pemilik usia menjemputmu
Aku, kami semua tiada bisa berkata
Hening
Do'a
Airmata
Engkau telah melangkah kini menuju jalan sunyi yang abadi
Aku, kami semua menjadi saksi
Engkau telah tinggalkan  legasi
Bagi fondasi organisasi
Yang masih berjalan hingga kini
Didin Komarudin, Santoso Pribadi
Di Bukit Picung cerita itu di mulai
Di sana terangkai cita-cita dengan sahabat Diklat angkatanmu
Mengurai jalan organisasi sebagaimana cerita menegakan benang basah
Aku ada di antara jalan itu
Dedikasi, spirit, cita-cita  masih tersimpan di benak hingga kini
Orang boleh jadi meremehkan
Tapi engkau berdua telah membuktikan
Aku berterima kasih mendapatkan arti yang tak terganti
Dari sekian banyak ilmu yang telah engkau beri
Di sini di Bimapala Universitas Islam Jakarta semua itu diawali
Di gunung, di tebing, di sungai, menjadi area  untuk belajar mengalahkan diri
Dan, detik terakhir hidup kalian telah meninggalkan kenangan, dan cita-cita  yang terus kami bawa
Selamat jalan sahabat
Kelak aku, kami semua  akan menyusul juga
Hello gank!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI