Tapi tiga bulan berjalan sebagai pasangan suami istri, abang Kutkut heran. Tiap bulan istrinya Kumkum selalu sensi, disayang salah, tidak disayang, apalagi. Sensinya ini bisa turun, bahkan hilang beberapa saat setelah terima jatah bulanan dari gajinya.
Suatu ketika ia bertanya pada dokter tentang hal itu. Kata dokter, "itu gejala pramenstruasi syndrome, perempuan sering sensitif perasaannya di fase ini."
Abang Kutkut jadi mengerti akhirnya, kenapa juga gajian itu mesti dibayar tiap bulan oleh perusahaan. Â Rupanya perusahaan paham betul secara defenitif padanya. Supaya sensi istrinya itu tidak lepas kendali ditanggal tua. Walau begitu tak jadi soal. Endingnya, tuan Kutkut dan nyonya Kumkum tetap bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H