Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Merah Putih

15 Agustus 2022   19:52 Diperbarui: 15 Agustus 2022   20:02 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di suatu tempat

Bendera itu tenang mengombak di lautan

Dikitari burung-burung camar

Ditingkahi buih-buih di pusaran

Yang kencang berputar

Di dekatnya perahu-perahu nelayan singgah

Di bibir pantai

Terombang-ambing gelisah

Di terjang badai

Di lain tempat

Bendera itu rancak berkibar di tiang pancang

Menjulang dengan  gemilang

Di antara mega-mega yang berarak mengawasi

Di langit hitam yang kelam menyelimuti

Di sini pacul-pacul petani terdiam

Berjajar di tepi kanal

Terlunta-lunta muram

Menanti ajal

Tapi tengoklah

Sang merah putih tetap megah terbentang

Tetap menghadang segala riak yang datang secara bergelombang

Demi masa depan Indonesia yang benderang

***

DIRGAHAYU 77 TAHUN INDONESIA MERDEKA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun