Bilangan hari, dan bulan ia tidak lewati lagi jalan itu yang bikin susah hatinya. Peristiwa itu sudah ia lupakan.  Namun justru di rumahnya tanpa alasan yang jelas, dan masuk akal  ia solder sepeda milik istrinya yang acap digunakan untuk menjual kue kering.
Karuan saja istrinya naik pitam, dan memarahinya tanpa jeda. Tiada angin tiada hujan, tiba-tiba sepeda jadi korban.
"Otakmu di mana pak e?!!"
Bori terlihat bingung mau menjawab apa. Lalu tanpa pikir panjang ia bilang pada isrinya, "supaya mak e tidak membonceng lelaki lain."
"Byurr!"air bekas cucian beras diguyur oleh istrinya pada wajahnya supaya Bori sadar dari pikirannya yang aneh-aneh itu.