Kauhanyalah sebatang cemara
Kokoh dan tegak berdiri di atap dunia
Mengumbar senyum menyambut pagi
Bercerita tentang hari-hari sunyi di atas ketinggian bumi
Kaucemara yang tumbuh berselimut kabut
Diterpa angin dan badai yang bersungut-sungut
Tapi tidak kauladeni sampai semaput
Padahal salju di sekelilingmu juga menggulung ke tiap sudut menikam bagai malaikat maut
Namun
Kautetap perkasa dalam diam
Ditiru manusia di manapun secara diam-diam
Sebab engkau tidak pernah goyah dan tumbang oleh datangnya bahaya yang tiap saat merajam menerkam
Aku mendehem dikawani kopi pagi ini
Berandai-andai hidup seperti cemara di atap dunia sana
Di ketinggian 8888 Mdpl puncak Himalaya
Kemudian apa yang terjadi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H