Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tak Sampai Juga di Stasiun Tujuan

19 Juli 2020   17:47 Diperbarui: 21 Juli 2020   13:27 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Akang sial hari ini. Di kereta tadi tertidur pulas sejak dari stasiun Citayam, hingga Manggarai. Pasar Minggu juga terlewat. Eh pas baliknya, mau ke pasar Minggu malah stasiun Bogor."

"Akang terlalu lelah ini mah. Semalam mau terus sih,"ucap istrinya sekenanya.

"Tidak juga. Itukan kewajiban akang memberi nafkah bathin. Biasanya tidak seperti itu. Hanya tadi habis shubuh sarapan banyak sekali."

"Pantas lalap selada habis pagi tadi. Mungkin ini penyebabnya, kang."

"Mungkin kali. Kekenyangan ya."Balas kang Soleh terkekeh.

Selamat Jalan Sapardi!

"Naik Ka-Er-El." Satu dari sekian banyak cerpen tokoh sastra Indonesia SDD.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun