Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cermin yang Retak

16 Juli 2020   15:28 Diperbarui: 20 Juli 2020   21:08 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa yang harus aku lakukan?"Bathinnya.

Beberapa saat itu pikirannya direcoki oleh situasi yang seolah mencerminkan dirinya. Tapi untungnya pasangan tersebut pergi kemudian. Hingga yang ia tunggu pun akhirnya datang mendekat.

"Maaf, sudah lama menunggu ya," kata pria muda dan macho itu dengan senyum menggoda seraya merangkulnya. Lalu mereka bergegas meninggalkan taman itu, dan pergi ke jurusan yang sama. Entah kemana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun