Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Remason di Ujung Hidung Bang Zaid

7 Mei 2020   03:54 Diperbarui: 14 Mei 2020   17:07 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salman pun mengoles remason itu ke ujung jari telunjuknya, dan pelan-pelan dijulurkan ke hidung Zaid untuk diolesi. Zaid masih tidak sadar. Sembari tersenyum menahan tawa ia  menunggu reaksi tetangga dan sahabatnya itu setelah minyak remason itu bekerja secara kimiawi. Salman ada di belakang bajajnya.

Benar saja tak sampai hitungan menit, Zaid seperti ada yang menyiram hidungnya dengan air panas. Ia usap-usap hidung itu, bangkit dan tengok kanan kiri. Tidak terlihat siapa pun. Ia pun kemudian turun, dan melihat di belakang bajajnya Salman terkekeh-kekeh, puas.

"Ah sialan lu, Man. Gue udah mau pentung aje tadi,"umpat Zaid seraya mengeplak kepala Salman pelan yang masih tertawa itu.

"Lagian bukannya narik malah molor."

"Capek gue. Sama sekali belum dapet sewa ini hari. Bener-bener musibah gue nih Man. Lu gimana ada anteran barang hari ini?

"Alhamdulillah bang, dapet enem gue."

"Alhamdulillah, syukur deh. Ini terus mau kemane?"

"Baliklah, bang. Udah mau ashar. Kan ntar sore ada pembagian sembako."

"O iye, hamper lupa gue, padahal emang udah niat sedari narik tadi dapet satu sewa aje mendingan gue balik. Payah ini udah sih wabah corolla, puasa juga. Duh!

"Corona, bang."

"Iye itu, terserah deh. Ayo kita balik,"ajak Zaid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun