Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pak Sinar

2 Oktober 2019   23:35 Diperbarui: 3 Oktober 2019   10:37 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Berat pak. Warga tidak ada yang kuat menggotong bapak!"

"Lho kan bisa beramai-ramai. Tapi sudahlah. O ya, terus siapa tadi yang menang lomba ini?"

"Si Didi pak. Kenapa, pak?"

"Ya tidak apa-apa. Saya ucapkan selamat. Semoga tahun depan bisa dipertahankan,hehehehe.. ."

Warga tersenyum senang. Pak Sinar siuman dan sehat kembali untuk ikut lomba lagi di tempat lain.

Sebagai tokoh masyarakat ia kerap diundang khusus oleh warga di kampung yang berbeda untuk memeriahkan acara 17-an ini. Ia pun ngeloyor pergi menuju kampung lain yang rencananya akan ia ikuti lomba panjat pinang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun