Mohon tunggu...
Humaniora

Kakek Tukang Becak Pahlawan Kota Surabaya

23 Mei 2015   20:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:40 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Abdul Sukur (65) atau biasa dikenal dengan nama Mbah Dul yang berprofesi sebagai tukang becak di kawasan ITC Mega Grosir Surabaya merupakan salah satupahlawan yang berasal dari kota Surabaya. Bagaimana tidak, selama 10 tahun terakhir selain berprofesi sebagai tukang becak, mbah dul juga menambal beberapa jalan yang rusak di sekitaran ITC Surabaya. Dengan bermodalkan palu dan bongkahan bangunan, mbah dul mencari jalan yang berlubang dan menembelnya menggunakan bongkahan bangunan yang sudah diangkut menggunakan becaknya. Mbah dul berkeliling di jalanan sampai pukul 02.00 untuk mencari jalan yang rusak dan kemudian menembelnya.

Mengetahui hal tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani memberikan suatu penghargaan kepada mbah dul dengan memberikan sejumlah uang serta memberikan tawaran untuk menjadi mandor proyek perbaikan jalan di Dinas PU Kota Surabaya. Akan tetapi tawaran tersebut ditolak oleh mbah dul. Kakek berusia 65 tahun ini beralasan bahwa beliau melakukan semua itu tulus tanpa mengharapkan imbalan sedikit pun dari orang lain, selain itu Mbah dul merasa tidak tega melihat kecelakaan yang kerapkali memakan korban jiwa, sehingga tanpa ada paksaan dari pihak manapun mbah dul dengan iklas memperbaiki jalan-jalan yang rusak agar tidak lagi terjadi kecelakaan di kawasan tersebut. Dalam kegiatannya memperbaiki jalan, mbah dul juga sering mendapatkan ejekan dari teman-temannya. Seorang kakek yang tua renta menghabiskan waktunya dengan memperbaiki jalan umum tanpa ada imbalan sedikitpun. Akantetapi hal tersebut tidak menciutkan keinginannya untuk memperbaiki jalan rusak dikawasan Kota Surabaya.

Di jaman sekarang ini, sosok seperti mbah dul lah yang kita harapkan untuk memperbaiki negara ini. Memiliki rasa empati yang tinggi terhadap negara serta melakukan hal untuk kepentingan umum dengan iklas tanpa mengharapkan imbalan dan belas kasihan dari orang lain. Seharusnya para petinggi negara merasa malu jika melihat pengorbanan seorang kakek tukang becak yang melakukan pekerjaan yang sebenarnya bukan kewajibannya. Sampai kapan pemerintah terus berpangku tangan di depan masyarat yang membutuhkan. Belajar dari realita ini semoga akan muncul sosok seperti mbah dul lainnya. Indonesia sangat membutuhkan orang seperti mbah dul untuk membawa negara menjadi lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun