Mengorganisir aksi ini tentu tidak tanpa tantangan. Fauzan mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar adalah menggalang partisipasi dan dukungan di tengah kesibukan akademik mahasiswa. Namun, semangat dan kepedulian yang tinggi membuat semua tantangan tersebut dapat teratasi. Fauzan dan rekan-rekannya berharap, aksi ini dapat menjadi awal dari gerakan yang lebih besar di kampus mereka. "Kami berharap aksi ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli dan berbuat sesuatu bagi Palestina," katanya penuh harap. Di sisi lain, Fauzan juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dan lembaga pendidikan dalam mendukung gerakan-gerakan kemanusiaan semacam ini. Menurutnya, dukungan dari pihak kampus dan pemerintah sangat diperlukan untuk memberikan dampak yang lebih besar dan luas. "Kita butuh lebih banyak dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga pendidikan, untuk terus menggalang solidaritas dan bantuan bagi Palestina," tegasnya.
Refleksi dan Pesan Akhir
Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Siliwangi ini bukan hanya sekadar bentuk protes atau dukungan simbolis. Lebih dari itu, ini adalah refleksi dari nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas yang mereka junjung tinggi. Melalui aksi ini, mereka ingin mengirim pesan bahwa ketidakadilan dan penindasan di mana pun harus dilawan, dan solidaritas antar sesama manusia harus selalu dijaga. Fauzan berharap, melalui pemberitaan dan dokumentasi aksi ini, lebih banyak orang akan sadar dan tergerak untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. "Aksi ini adalah bukti bahwa kita tidak diam di tengah ketidakadilan. Kita harus terus menyuarakan kebenaran dan berbuat sesuatu, meski itu kecil," ujarnya. Fauzan mengajak semua civitas akademika dan masyarakat luas untuk terus peduli dan mendukung Palestina. "Mari kita jadikan solidaritas ini sebagai kekuatan kita. Bersama-sama, kita bisa membuat perubahan," pungkasnya. Aksi mahasiswa Universitas Siliwangi untuk Palestina adalah contoh nyata bagaimana kepedulian dan solidaritas dapat diwujudkan dalam aksi nyata. Melalui semangat dan keberanian mereka, kita diingatkan bahwa perjuangan untuk keadilan dan kemanusiaan tidak pernah berakhir. Dukungan kita, sekecil apapun, adalah bagian dari perjuangan besar untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan manusiawi.
Solidaritas Tanpa Batas
Aksi ini juga mengingatkan kita bahwa solidaritas tidak mengenal batas. Mahasiswa Universitas Siliwangi, meski berada jauh dari tanah Palestina, tetap menunjukkan kepedulian mereka. Mereka tidak hanya berteriak dan membawa spanduk, tetapi juga melakukan tindakan simbolis seperti sholat ghaib dan doa bersama, sebagai bentuk dukungan spiritual.