Dalam penutupnya, Pak Sandi memberikan motivasi dan semangat kepada generasi muda untuk terus menjaga dan melestarikan budaya tradisional. "Ini adalah budaya kota Tasik yang harus kita jaga dan banggakan," tegasnya.
Karya Utama terus berupaya untuk tetap relevan dan berkembang di tengah tantangan zaman. Dengan komitmen yang kuat terhadap kualitas dan inovasi, serta harapan besar untuk masa depan, usaha ini berdiri sebagai bukti bahwa warisan budaya lokal memiliki tempat yang penting dalam dunia modern. Dukungan dari masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk memastikan payung geulis tetap menjadi ikon kebanggaan Tasikmalaya.
Pak Sandi juga berharap agar pemerintah lebih sering turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi para pengrajin dan memberikan solusi yang relevan. "Kami membutuhkan dukungan nyata, bukan hanya janji-janji," katanya. "Dengan dukungan yang tepat, kami yakin payung geulis bisa kembali berjaya, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di pasar internasional."
Payung geulis, dengan segala keindahan dan nilai budayanya, adalah salah satu warisan yang harus dijaga dan dilestarikan. Melalui usaha keras dan dedikasi, Karya Utama berusaha untuk memastikan bahwa warisan ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan dikenal lebih luas. "Ini bukan hanya tentang bisnis, ini tentang menjaga identitas dan warisan budaya kita," kata Pak Sandi mengakhiri wawancara.
Dengan segala tantangan yang ada, Karya Utama tetap optimis dan bersemangat untuk masa depan. Payung geulis bukan hanya sebuah produk, tetapi juga simbol dari kekayaan budaya dan tradisi yang harus kita jaga bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H