Mohon tunggu...
Erson Bani
Erson Bani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis buku "Lara Jasad" (2023), "Melayat Mimpi" (2023), Senandika dari Ujung Negeri: Kumpulan Opini dan Esai tentang Pendidikan, Sosial, Budaya, dan Agama (2024)

Hanya ingin mengabadikan kisah lewat aksara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peringatan Kelahiran Bunda Maria dalam Gereja Katolik

8 September 2023   08:29 Diperbarui: 8 September 2023   08:30 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Gereja merayakan berbagai peringatan kepada Bunda Maria, ada banyak pertanyaan yang muncul. Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya lahir dari keingintahuan kita tentang gadis desa yang beroleh rahmat luar biasa dari Allah.

Kok bisa ya gadis desa yang miskin dan dipandangan rendah oleh bangsa lain tapi bisa mendapatkan karunia sebesar itu?

Memang benar! Bunda Maria termasuk kaum Anawin. Siapa kaum Anawim? Mereka adalah orang-orang yang miskin, rendah di mata masyarakat, dan mendapatkan ketidakadilan. Inilah yang membuat orang terus ingin tahu tentang ibu yang kisah jarang dibahas dalam Alkitab.

Ada juga pertanyaan lain tentang Bunda Maria. "Mengapa Gereja Katolik memberikan tempat istimewa bagi Bunda Maria, salah satunya dengan banyak gelar dan berbagai peringatan kepada Bunda Maria? Bukannya yang memberikan keselamatan adalah Tuhan Yesus. Apakah mereka juga menyembah Bunda Maria? 

Jawabannya sederhana, biasanya penghormatan diberikan kepada orang yang istimewa atau orang yang memiliki peranan besar dalam kesuksesan sebuah misi atau pekerjaan. Bagi Gereja Katolik, keselamatan manusia tidak terlepas dari peranan Bunda Maria. Gereja memberikan banyak gelar dan penghormatan kepada Bunda Maria. Salah satunya yang dirayakan pada hari ini tanggal 8 September.

Hari ini Gereja seluruh dunia merayakan "Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria". Pesta ini sesungguhnya menunjukkan betapa Gereja mengasihi dan menghormati Bunda Maria sebagai wanita yang punya peranan besar di dalam karya keselamatan Allah. Sehubungan dengan pesta ini mungkin terlintas dalam benak kita pertanyaan berikut: "Landasan pemikiran apa yang melatarbelakangi pesta ini?

Bunda Maria adalah orang pilihan Allah sejak dalam kandungan ibunya. Ia dipilih secara khusus dari semua perempuan Israel untuk melahirkan Tuhan Yesus. Kalau dipilih secara khusus berarti dalam hal dosa, ia juga boleh dikatakan tidak berdosa? Betul. Bunda Maria tidak berdosa. Ia memang dilahirkan sama seperti manusia tetapi tidak melakukan dosa. Bahkan Gereja juga memberikan hari khusus untuk merayakan tanggal di mana Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa.

Perhitungannya sederhana. Kapan gereja memperingati tanggal tersebut? Perhitungannya sederhana. Biasanya sebagai manusia normal, seseorang akan berada dalam kandungan selama 9 bulan. Jika Bunda Maria lahir pada tanggal 8 September, maka tiinggal dihitung mundur saja selama 9 bulan. Agustus-Juli-Juni-Mei-April-Maret-Februari-Januari-Desember. Untuk tanggalnya tetap sama di tanggal 8. Jadi pesta Maria dikandung tanpa noda dosa atau yang disebut Maria Imakulata, diperingati pada tanggal 8 Desember.

Maria Dikandung Tanda Noda adalah salah satu dogma Gereja. Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX mengumumkan Dogma Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (Ineffabilis Deus), yang menyatakan bahwa Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa asal. Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX mengumumkan Dogma Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (Ineffabilis Deus), yang bunyinya antara lain sebagai berikut:

"Dengan inspirasi Roh Kudus, untuk kemuliaan Allah Tritunggal, untuk penghormatan kepada Bunda Perawan Maria, untuk meninggikan iman Katolik dan kelanjutan agama Katolik, dengan kuasa dari Yesus Kristus Tuhan kita, dan Rasul Petrus dan Paulus, dan dengan kuasa kami sendiri: "Kami menyatakan, mengumumkan dan mendefinisikan bahwa doktrin yang mengajarkan bahwa Bunda Maria yang terberkati, seketika pada saat pertama ia terbentuk sebagai janin, oleh rahmat yang istimewa dan satu-satunya yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Besar, oleh karena jasa-jasa Kristus Penyelamat manusia, dibebaskan dari semua noda dosa asal, adalah doktrin yang dinyatakan oleh Tuhan dan karenanya harus diimani dengan teguh dan terus-menerus oleh semua umat beriman."

Gereja Katolik tidak pernah mengubah, menghapus, atau menambah pengajaran "deposit of faith" yang ada padanya sejak dari Gereja awal, namun hanya menjaga dan mempertahankannya. Perlu kita ingat bahwa Tradisi Suci dan Kitab Suci bagi orang Katolik itu sama pentingnya, karena berasal dari sumber yang sama: Allah sendiri.

Kita tidak bisa langsung menjawab pertanyaan ini dengan membeberkan peristiwa kelahiran Maria secara lengkap dan obyektif berdasarkan informasi dari dokumen-dokumen terpercaya Gereja seperti Alkitab. Yang mungkin bagi kita ialah melihat peranan dan kedudukan Maria di dalam rencana dan karya keselamatan Allah di dalam sejarah.

Tentang hal ini Gereja mengajarkan bahwa Allah setelah kejatuhan manusia menjanjikan seorang Penebus bagi umat manusia. Penebus itu adalah Anak-Nya sendiri. Untuk maksud luhur itu Allah membutuhkan kerjasama manusia; Allah membutuhkan seorang perempuan untuk mengandungkan dan melahirkan Anak-Nya. Kebeneran iman ini dikatakan Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia: "...Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang perempuan..." (Gal 4:4).

Siapa perempuan itu? Perempuan itu adalah Maria, seorang puteri keturunan Abraham. Dari sini Gereja mengajarkan bahwa Maria telah ditentukan Allah sedari kekal untuk mengandung dan melahirkan Anak-Nya. Untuk itu ia suci sejak lahirnya dan diperkandungkan tanpa noda dosa asal.

Dalam konteks pengakuan iman inilah, Gereja merasa perlu menentukan suatu hari khusus (yaitu: 8 September) untuk merayakan peristiwa kelahiran Maria. Dasar pertimbangan disini barangkali sangat sederhana ialah bahwa sebagai manusia, Maria tentu pernah lahir pada waktu dan tempat tertentu, dari orangtua dan suku tertentu. Injil injil sendiri tidak mengatakan secara jelas bahwa Maria juga adalah keturunan Daud, sebagaimana Yusuf suaminya. Yang penting disini bukanlah ketepatan hari kelahiran itu tetapi ungkapan iman Gereja akan Maria sebagai perempuan yang ditentukan Allah untuk mengandungkan dan melahirkan AnakNya.

Seturut sejarah, mulanya pesta ini dirayakan di lingkungan Gereja Timur berdasarkan ilham dari tulisan tulisan apokrif pada abad ke-6; pada akhir abad ke-7, barulah pesta ini diterima dan dirayakan di dalam Gereja Barat Roma.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun