Mungkinkah jiwa mereka yang telah berada "di alam lain" mempunyai relasi dengan jiwa yang masih hidup di dunia? Jika memang benar begitu, bagaimana keduanya bisa bertemu? Pertanyaan ini bukanlah hal baru.Â
Hubungan antara jiwa yang telah meninggal dan jiwa manusia yang masih hidup terus menemani perjalanan hidup manusia. Penulis yakin bahwa beberapa daerah pasti mempunyai pengalaman berkaitan dengan relasi atau pertemuan antara dua jiwa yang berbeda. Ada yang menganggap ini adalah kejadian yang nyata dan ada juga yang menolaknya.
Berbicara mengenai nyata dan tidaknya kejadian seperti ini, tergantung dari cara pandangan setiap orang dan yang terpenting adalah pengalamannya sendiri.Â
Apabila kita mendengar kisah-kisah yang terjadi dalam kisah sejarah keselamatan manusia, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, pengalaman ini sungguh ada. Peristiwa ini rasanya akan semakin menjadi perbincangan yang hangat jika dikaitkan dengan sebuah karya seni yang berusaha melukiskannya dan salah satunya adalah melalui film.
Film adalah sebuah karya seni yang berusaha membahasakan realitas dan imajinasi dengan tujuan tertentu. Ketika berhadapan dengan film, kita akan bertanya apakah semuanya ini nyata ataukah hanya sebuah khyalan belaka. Ada yang mengatakan bahwa kebanyakan film adalah sebuah karya fiksi atau imajinasi dari seorang penulis cerita.Â
Kita dapat memberikan pertanyaan berkaitan dengan hal ini. Pertanyaan, dari mana ia memperoleh semuanya itu, jika kita melihat sebuah film yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan dan juga iman dan kepercayaan?Â
Jika kita ingin melihat lebih jauh lagi mungkinkah imajinasi seorang penulis dapat melampaui realitas hidupnya? Mungkinkah dalam melukiskan kisah ini ia terlepas dari pengalamannya. Imajinasi seseorang tak mungkin terlepas dari reaitas harian, pengalaman yang kelihatan maupun yang tak kelihatan.
Pengalaman. Iya. Pengalaman. Pada abad-abad pertengahan, tokoh-tokoh seperti Jhon Locke, Thomas Hobbes, dan David Humme sangat jelas menekankan tentang pentingnya pengalaman dalam kehidupan manusia. Mereka mengatakan bahwa setiap pengetahuan yang terbentuk dalam diri setiap orang tersusun dari apa yang telah ia alami.Â
Pengalaman yang dialami setiap orang tak selamanya berasal dari pancaindra. Menurut mereka, pengetahuan juga tidak hanya berkaitan dengan pancaindra tetapi juga pengalaman yang tak kelihatan. Pengalaman yang tak kelihatan inilah yang terjadi melalui mimpi yang mempertemukan dua jiwa yang berbeda.
Setiap orang pasti pernah mengalami hal ini. Ketika kita merindukan seseorang, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal terkadang kerinduan itu terbawa dalam mimpi. Kata ini tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia.Â