Belum lama ini, WhatsApp, aplikasi perpesanan paling populer di Indonesia ini memperbarui kebijakan privasinya. Perbaruan kebijakan privasi tersebut salah satunya mengharuskan penggunanya untuk membagi data mereka dengan Facebook. Hal ini berimbas pada migrasi yang dilakukan pengguna WhatsApp ke aplikasi sejenis lainnya seperti Telegram dan Signal. Meskipun ada kabar yang beredar bahwa WhatsApp menunda kebijakan privasi terbarunya, tidak ada salahnya mengantisipasi.
Dengan bermigrasinya para pengguna WhatsApp, Telegram dan Signal pun kecipratan popularitas. Telegram mengeklaim bahwa lebih dari 25 juta pengguna baru mendaftarkan akunnya dalam waktu 72 jam. Signal sendiri dalam cuitannya di Twitter mengaku sempat kewalahan menangani banyaknya pengguna baru.
Verification codes are currently delayed across several providers because so many new people are trying to join Signal right now (we can barely register our excitement). We are working with carriers to resolve this as quickly as possible. Hang in there.— Signal (@signalapp) January 7, 2021
Telegram merupakan aplikasi pesan yang tidak terpisahkan oleh fitur botnya. Bot Telegram adalah program yang mampu berinteraksi dengan pengguna untuk melakukan serangkaian tindakan tertentu seperti membalas pesan, memanajemen grup, bermain game, termasuk memanajemen bisnis.Â
Lain halnya dengan Signal yang hanya sebatas aplikasi pesan pada umumnya. Fungsinya tidak lebih dari melakukan chatting antarpengguna. Walaupun demikian, keamanan privasinya jangan diragukan. Lantas bagaimana jika kita ingin menjalankan bisnis online lewat Signal dan memerlukan sebuah asisten yang dapat membalas pesan otomatis? Atau bagaimana jika kita ingin membuat bot Signal sederhana untuk hiburan seperti yang ada pada Telegram? Perkenalkan AutoResponder for Signal.
AutoResponder for Signal merupakan aplikasi milik TK Studio yang memiliki kemampuan membalas pesan secara otomatis. Di dalamnya terdapat berbagai pengaturan yang dapat diatur sesuai selera. Penggunaannya pun praktis. Pengguna tidak harus paham mengenai pemrograman agar dapat menggunakan AutoResponder.
Cara kerja AutoResponder adalah dengan membaca notifikasi pesan baru Signal, lalu membalas pesan itu dengan pesan yang telah kamu atur. Pastikan kamu menyalakan notifikasi Signal agar AutoResponder bekerja. AutoResponder tidak bekerja di cloud. Jadi, perangkat kamu harus tetap terhubung ke internet. Meskipun tidak bekerja di cloud, kamu dapat mengekspor pengaturan-pengaturan yang sudah kamu buat di AutoResponder agar sewaktu-waktu dapat diimpor kembali jika kamu mengganti perangkat atau meng-install ulang aplikasi.
Misalnya pada gambar di atas. Pada saat seseorang mengirimkan pesan "hai" kepadamu, AutoResponder akan menjawab "Hai, teman. :)". Cukup fitur sesederhana itu, kamu sudah dapat menciptakan sebuah bot ataupun asisten untuk membantu kamu menjalankan bisnis atau sekadar seru-seruan.Â
AutoResponder juga dapat membalas pesan di grup. Selain itu ada banyak fitur lainnya yaitu jeda waktu membalas pesan, membalas pesan pada hari tertentu, dan sebagainya. Bahkan kalau kamu mampu menciptakan program, kamu dapat menghubungkan AutoResponder dengan web server pribadi dan Dialogflow.
Sayangnya, AutoResponder sepertinya belum tersedia di App Store, baru tersedia di Google Play Store.
AutoResponder memiliki dua jenis lisensi, yaitu lisensi gratis dan lisensi premium. Beberapa fitur seperti impor pengaturan dan pengaturan tingkat lanjut terkunci di lisensi gratis. Tapi jika kamu hanya menggunakan AutoResponder untuk sekadar pekerjaan sederhana, fitur gratisnya tetap cukup untuk memenuhi kebutuhanmu. Pengaturan pesan juga dibatasi di lisensi gratis. Kamu dapat mengakali kekurangan tersebut dengan menonton iklan.
Jika kamu menggunakan AutoResponder untuk bisnis, pertimbangkan lisensi premium. Harga yang dipatok adalah Rp99.000,00, mungkin dapat berubah sewaktu-waktu. Demi kemudahan, seharusnya dana sebesar itu tidak memberatkan kantong untuk kelas bisnis. Kemudahan yang ditawarkan dapat dikatakan setimpal dengan harganya.
Selain Signal, AutoResponder juga tersedia untuk aplikasi lainnya, seperti Telegram, Facebook Messenger, Instagram, termasuk WhatsApp jika kamu memilih menetap di WhatsApp. Apakah kamu tertarik mencoba aplikasi AutoResponder?
Written by Ersih Frans
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H