Apa yang seharusnya berada di benak para pejabat adalah bagaimana bekerja, pulang, bersama istri, dan bekerja lagi. Seperti itu.
Jangan terlalu sering "jajan" di luar.
Istrinya ingin di garuk,
Garuk.
Tentu gatal itu pasti ingin di garuk.
Jari siapa?
Jari siapa lagi?
Wong Tangan-tangannya sudah tidak doyan "itu".
Doyan-nya yang warnanya hijau.
Apa itu?
Kertas, bodoh.
Owalah.
Katanya ada yang minta digantung di Monas?
Itu lebih bodoh.
Talinya mau di ikatkan di mana?
Yang dengar lebih bodoh karena mudah percaya.
"Bang, kapan pulang?"
Siapa itu Joni?
Itu, istrinya Pak itu.
Kenapa tidak "main" dipenjara?
Katanya sungkan, penjaganya juga minta "main."
Seperti gadis gila penabrak orang itu?
Iya, dia kan juga suka di main-nin oleh penjaganya?
Ayo pakai dasi.
Walau tidak tahu harus apa
Yang penting berdasi.
Bisa Ngotot kalau beerbicara, pandai ngomong politik, suka berpuisis jika mau pemilu, suka menjadi bintang iklan sabun di kamar mandi dengan janji-janji halusnya, pokoknya enak. Uang di buang, uang kembali.
Hei! Pulang ke suamimu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H