Dia sangat suka buku dan kegiatan literasi. Kemampuan membaca dan memahami bacaan juga tercapai.
Saat masuk kelas satu sekolah dasar. Anak saya termasuk siswa yang sudah mampu membaca. Oiya, saat itu masih ada tes calistung untuk calon siswa baru.
Saat teman-temannya yang lain, diwajibkan les tambahan membaca, anak saya malah menambah daftar bacaannya di perpustakaan.
Banyak orang tua bertanya pada saya, tempat putri saya les membaca.
"Saya tidak pernah membayar les membaca, Bu! Saya hanya membacakan nyaring ke putri saya itu".
Mereka terperangah mendengar jawaban saya. Tetangga saya tertawa mendengarnya, karena mereka sering meledek kegiatan membaca nyaring saya selama ini.
Menurut mereka, cara saya itu aneh dan terkesan seperti orang yang kurang kerjaan.
Padahal kegiatan itu hanya membutuhkan waktu 15 menit saja, dan wajib dilakukan rutin setiap harinya.
Terkadang tidak sampai 15 menit. Sebelum berangkat sekolah, saya selalu sempatkan untuk membaca.
Sebelum berangkat tidur, saya juga membaca nyaring. Saat ada waktu senggang, putri saya selalu meminta dibacakan nyaring.
Sekarang putri saya membentuk komunitas literasi. Beranggotakan teman-teman dan adik kelasnya yang mempunyai minat yang sama.