Mohon tunggu...
Ersa Elfonda Hilmy
Ersa Elfonda Hilmy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Saya memiliki hobi menggambar dan juga menyanyi. Topik favorit saya adalah tentang kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingginya Utang Negara yang Tidak Dapat Menanggulangi Kesejahteraan (SDG 8)

26 Agustus 2023   14:31 Diperbarui: 26 Agustus 2023   14:34 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tingginya tingkat utang negara Indonesia telah menjadi salah satu isu yang menjadi sorotan dalam ranah sosial dan ekonomi. Permasalahan utang negara ini menjadi kompleks karena dampaknya yang luas terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Meskipun utang dapat menjadi sumber pendanaan bagi program-program pembangunan dan kesejahteraan, kebijakan pengelolaannya menjadi faktor krusial yang dapat mempengaruhi arah perkembangan ekonomi negara dan kesejahteraan rakyatnya.

Tingginya utang negara dapat mengakibatkan beberapa masalah yang dapat menghambat pencapaian SDG 8, antara lain:

1. Beban Pembayaran Utang 

2. Ketergantungan pada Kredit Eksternal 

3. Ketidakstabilan Ekonomi

Salah satu penyebab meningkatnya utang negara Indonesia adalah penurunan pendapatan negara yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk terjadinya pandemi Covid-19 yang telah mengguncang perekonomian global. Akibatnya, penerimaan negara menurun signifikan karena aktivitas ekonomi melambat, mengakibatkan pengurangan pendapatan pajak dan sumber-sumber pendapatan lainnya. Pemerintah perlu melakukan analisis yang komprehensif terhadap dampak ekonomi dari tingginya utang, termasuk potensi penurunan investasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.

Dalam menghadapi tantangan tingginya utang negara, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan terarah. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan surat utang negara dengan efisien dan transparan. Pengelolaan yang baik akan membantu menghindari pemborosan sumber daya dan memastikan bahwa utang digunakan untuk tujuan yang produktif, seperti pembangunan infrastruktur dan program kesejahteraan masyarakat. Selain itu, perlu adanya koordinasi yang baik antara lembaga-lembaga terkait dalam merancang dan melaksanakan kebijakan pengelolaan utang.

Langkah ini dapat mengarahkan Indonesia menuju konsep 'negara kesejahteraan' di mana pemerintah memiliki peran yang lebih besar dalam mengalokasikan dana publik untuk kepentingan kesejahteraan warganya.

Selain itu, pembangunan infrastruktur juga memiliki peran kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Investasi dalam proyek infrastruktur yang strategis dapat membuka lapangan pekerjaan baru, merangsang pertumbuhan sektor-sektor terkait, dan meningkatkan konektivitas di berbagai daerah. Namun, penting untuk memastikan bahwa proyek-proyek ini dikelola dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, sehingga menghindari potensi penyalahgunaan dana dan pemborosan sumber daya.

Pandangan skeptis terhadap sub isu ini menggarisbawahi pentingnya mengelola utang negara dengan bijaksana dan mempertimbangkan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat. Beberapa jurnal terpercaya dan artikel tersitasi dapat mendukung argumen dan pandangan skeptis ini :

1. "Pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi dan dampaknya pada pengangguran terbuka di Indonesia" - Jurnal FEB Unmul: Artikel ini membahas tentang pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi dan dampaknya pada pengangguran terbuka di Indonesia. Hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh tingginya utang negara.

2. "Memahami Utang Pemerintah Indonesia Sebagai Bagian Dari Manajemen Keuangan Publik" - Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada: Artikel ini membahas tentang utang pemerintah Indonesia dan bagaimana pengelolaannya dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat memberikan pandangan skeptis terhadap pengelolaan utang negara yang tidak memadai.

3. "Investasi dan Indonesia Maju" - Sekretariat Negara: Artikel ini membahas tentang pentingnya investasi dalam mendongkrak pembangunan ekonomi suatu bangsa. Hal ini dapat memberikan pemahaman tentang alternatif pembiayaan yang dapat mengurangi ketergantungan pada utang.

4. "External debt and economic growth in Sub-Saharan Africa: Does governance matter?" - PLOS ONE: Studi ini menguji dampak utang eksternal terhadap pertumbuhan ekonomi dan menyoroti pentingnya tata kelola yang baik dalam mengelola utang negara. Hal ini dapat memberikan pandangan skeptis terhadap pengelolaan utang negara yang tidak memadai

Menghadapi permasalahan utang negara yang meningkat, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret yang mampu mengatasi tantangan ini.

Dalam konteks ini, sub isu yang akan dibahas adalah bagaimana tingginya utang negara dapat menghambat upaya mencapai kesejahteraan masyarakat, yang merupakan salah satu tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 8. Lebih dari 90% negara di dunia memiliki utang, termasuk juga negara Indonesia. Tercatat beberapa data besarnya utang negara Indonesia yakni :

1.Data Utang Luar Negeri Indonesia Tahun 2023 - CVMBS: Data ini menunjukkan bahwa utang pemerintah Indonesia per akhir Maret 2023 tercatat sebesar US$194,0 miliar, sementara utang swasta mencapai US$199,4 miliar

2.Indonesia Utang Luar Negeri - CEIC: Data ini menunjukkan bahwa utang luar negeri Indonesia dilaporkan sebesar 402.8 USD bn pada Maret 2023. Data ini mencapai angka tertinggi sebesar 423.4 USD bn pada September 2021 dan rekor terendah sebesar 144.9 USD bn pada Januari 200

3.Utang Luar Negeri Indonesia pada Februari 2023 Menurun - Bank Indonesia: Data ini menunjukkan bahwa posisi utang luar negeri pemerintah Indonesia pada Februari 2023 tercatat 192,3 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar 194,3 miliar

Dari data-data tersebut, dapat dilihat bahwa utang negara Indonesia memang cukup tinggi dan perlu dikelola dengan bijaksana agar tidak menghambat upaya mencapai kesejahteraan masyarakat. Dalam pandangan skeptis, perlu diperhatikan bahwa tingginya utang negara dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.

Referensi:

1. "Pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi dan dampaknya pada pengangguran terbuka di Indonesia" - Jurnal FEB Unmul

2. "Alternatives to Debt: Financing Development Post-COVID-19" - UNDP

3. "Investasi dan Indonesia Maju" - Sekretariat Negara

4. "External debt and economic growth in Sub-Saharan Africa: Does governance matter?" - PLOS ONE

5. "Memahami Utang Pemerintah Indonesia Sebagai Bagian Dari Manajemen Keuangan Publik" - Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

6. CVMBS. "Data hutang luar negeri Indonesia tahun 2023."

7. CEIC. "Indonesia | Utang Luar Negeri | 2008 -- 2023 | Indikator Ekonomi - CEIC."

8. Bank Indonesia. "Utang Luar Negeri Indonesia pada Februari 2023 Menurun."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun