Salah satu tantangan terbesar dalam dakwah di media sosial adalah risiko salah tafsir. Pesan yang disampaikan bisa saja dipahami secara berbeda oleh audiens, terutama jika tidak disertai dengan konteks yang jelas. Selain itu, informasi yang tidak akurat atau hoaks dapat menyebar dengan cepat, yang dapat merugikan citra dakwah. Oleh karena itu, pendakwah perlu berhati-hati dalam memilih dan menyampaikan informasi.
    2). Informasi yang Beragam dan Tidak Terfilter
Media sosial dipenuhi dengan berbagai informasi, baik yang positif maupun negatif. Pendakwah harus bijak dalam memilih dan menyampaikan informasi yang benar dan bermanfaat. Tanpa filter yang tepat, audiens bisa terjebak dalam informasi yang menyesatkan. Oleh karena itu, penting bagi pendakwah untuk melakukan riset dan verifikasi sebelum membagikan konten.
C. Strategi Dakwah yang Efektif di Media Sosial
    1). Menjaga Niat dan Tujuan
Pendakwah harus selalu menjaga niat dan tujuan dalam setiap aktivitas dakwah yang dilakukan di media sosial. Niat yang tulus untuk menyebarkan kebaikan dan mengajak orang kepada Allah akan mempengaruhi kualitas konten yang disampaikan. Pendakwah perlu mengingat bahwa dakwah adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
   2). Memahami Audiens
Penting bagi pendakwah untuk memahami karakteristik dan kebutuhan audiens mereka. Dengan mengetahui apa yang menjadi perhatian dan masalah masyarakat, pendakwah dapat menyampaikan pesan yang lebih relevan dan berdampak. Melakukan survei atau analisis terhadap audiens dapat membantu pendakwah dalam merumuskan konten yang sesuai.
   3). Membangun Komunitas
Pendakwah dapat memanfaatkan media sosial untuk membangun komunitas yang saling mendukung. Dengan menciptakan ruang diskusi, forum, atau grup, audiens dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta mendukung satu sama lain dalam menjalankan ajaran Islam. Komunitas yang kuat dapat menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi anggotanya.