Bahagia bercampur rasa bangga yang tak terlukiskan berbaur menjadi satu. Apalagi ketika saya melihat bagaimana raut wajah Jaro Sami saat bertemu dengan Zahra.
"Wah, Zahra sudah lebih tinggi dari Jaro." Selorohnya sambil menyambut tangan Zahra dan menggenggamnya dengan erat. " Dulu kamu waktu kesini tingginya masih segini." Lanjutnya sambil menggambarkan tinggi anak-anak usia 5 tahun dengan tangannya.
Pagi itu keceriaan berlanjut. Saya sudah tak ingat persis apa menu sarapan kala itu. Tapi bagi saya itu adalah sarapan ternikmat yang pernah saya rasakan saat saya berada di tanah ulayat Urang Kanekes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H