Inti evaluasi adalah memperoleh informasi mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan tantangan. Dalam manajemen, skema evaluasi itu dikemas dengan singkatan SWOC (strength, weakness, opportunity, challenge).
Muaranya adalah mendapatkan masukan (umpan-balik) tentang apa-apa yang harus dikurangi atau dihilangkan, apa saja yang justru harus ditingkatkan atau diperbaiki. Juga, bagaimana kita memberdayakan sumberdaya yang ada untuk menghadapi tantangan ke depan.
Dengan bertanya kepada anak, kita bisa memperoleh masukan berharga, untuk menjadikan kita sebagai orangtua yang lebih baik.
Berdasarkan pengalaman saya sebagai ibu selama puluhan tahun, juga berdasarkan pengamatan saya, para ibu lebih sering menunggu daripada menjemput bola dalam mendapatkan saran atau kritikan dari keluarga, terutama anak.
Kita, para ibu, cenderung merasa sudah cukup dengan mencari informasi tentang pola asuh yang baik. Atau, dengan memperhatikan ibu lain tentang bagaimana mereka menjalin relasi dengan anak. Mungkin juga, kita saling berbagi pengalaman.
Padahal, kondisi setiap orang berbeda. Setiap anak berbeda. Kebutuhan mereka juga berbeda ketika berada pada lingkungan keluarga yang berbeda, dengan temperamen atau kepribadian ibu yang berbeda. Juga dengan situasi sosial-ekonomi yang berbeda.
Artinya, pola asuh dari seorang ibu kepada anaknya belum tentu cocok untuk begitu saja diadopsi sebagai pola asuh kita. Saran dari seorang anak kepada ibunya pun mungkin tidak sama dengan saran dari anak kita buat kita.
Evaluasi pada rumah masing-masing dapat membantu orangtua menyesuaikan diri dengan perspektif anak-anak di rumah mereja.
Kita perlu juga memperlajari momen yang tepat untuk mendapatkan masukan dari anak. Misalnya, ketika sudah sampai lagi di rumah setelah bepergian. Ketika situasinya responsif.
Cara mengevaluasi juga harus cerdas. Jangan sampai anak malah bosan karena merasa terlalu sering ditanyai atau akhirnya menolak gegara kita tidak bisa membaca situasi. Kita mungkin perlu menyediakan waktu yang sedikit longgar untuk itu.
Kita bisa membuatnya seperti permainan. Bertanya sambil bercanda. Menggunakan teknik pilihan ganda. Mengajukan pertanyaan sederhana dan menyediakan empat-lima pilihan jawaban yang berskala dari A sampai E misalnya.