"Dia memberi saya, dan banyak penyintas lainnya, harapan bahwa hidup dapat berlanjut. Melewati bekas luka, memar, pascatrauma, dan kilas balik, Anda dapat menjalani hidup Anda hari demi hari, dan tahu bahwa Anda bisa menjadi lebih baik," katanya. .
Pada 1981, Tina Turner memutuskan untuk berbicara dengan jurnalis Carl Arrington dari majalah People. Dia menceritakan bahwa Ike bertahun-tahun melakukan kekerasan terhadapnya. Ike memaksanya untuk menonton pertunjukan seks di rumah bordil pada malam pernikahan mereka, memukulinya dengan tandu sepatu saat dia hamil, dan melemparkan kopi panas ke arahnya.
Tina Turner bertahun-tahun meniti karir sebagai penyanyi, termasuk di Las Vegas, sembari membangun citra bahwa dia mampu berkarir solo selepas dari Ike pada 1976 di Dallas. Tina Turner melarikan diri hanya dengan "36 sen di sakunya dan kartu kredit".
"Saya merasa bangga," kata Tina Turner kepada People tentang perasaannya ketika dia akhirnya dia pergi. "Saya merasa kuat. Saya merasa seperti Martin Luther King."
Turner menulis tentang trauma pernikahannya di memoar pertama dari tiga memoarnya "I: Tina" yang dijadikan film biografi pada 1993 yang berjudul "What's Love Got to Do With It", dan dalam "Tina: The Tina Turner Musical".
Kepala eksekutif Refuge, Ruth Davison, mengatakan kisah Turner adalah salah satu ketahanan dan pemberdayaan feminis. "Tina membuktikan bahwa ada kehidupan setelah KDRT, dia melambangkan apa artinya bangkit dari abu dan menjadi orang yang selamat."
Menjadi penyintas KDRT ternyata bukan perkara mudah, terlebih ketika harus berbicara tentang trauma yang dialami. Pembuat film TJ Martin, co-sutradara film dokumenter HBO 2021 "Tina", dapat merasakan hal itu pada diri Tina Turner.
Tina Turner berusaha untuk hidup dengan kedamaian, setelah setengah abad meniti karir dengan banyak pencapaian. Dia menjual lebih dari 100 juta rekaman, memenangkan 12 Grammy, dan mendapatkan penghargaan sebagai Rock and Roll Hall of Fame pada 2021.
Dalam memoar ketiganya pada 2020, Happiness Becomes You: A Guide to Changing Your Life for Good, Tina Turner membandingkan dirinya dengan "bunga teratai, mekar berulang kali melawan segala rintangan, muncul lebih kuat setiap saat". ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H