Resonansi Magnetik Nuklir (NMR) dan uji berbasis fluoresensi menegaskan bahwa strain itu mampu memotong polimer PBAT (delapan galur) dan PLA (tujuh galur) menjadi molekul yang lebih kecil. Uji ko-hidrolisis memperlihatkan banyak galur yang mampu melakukan depolimerisasi PBAT.
Selain itu, dua galur jamur - Neodevriesia dan Lachnellula -- menunjukkan performa terbaik karena terbukti mampu mendegradasi semua bahan plastik biodegradable yang diujikan, yang membuat kedua galur ini "menjanjikan" untuk diaplikasikan secara luas.
Dilaporkan pula, kemampuan untuk mencerna plastik bergantung pada media kultur untuk sebagian besar galur, dengan masing-masing galur bereaksi berbeda terhadap masing-masing dari empat media yang diuji.
 "Sangat mengejutkan bagi kami bahwa kami menemukan sebagian besar galur yang diuji mampu mendegradasi setidaknya satu dari plastik yang diuji," kata Ruthi.
Mikroorganisme tahan dingin yang dapat menghasilkan enzim yang aktif pada suhu rendah sangat diinginkan untuk industri daur ulang, karena berpotensi menghemat energi dan biaya pemrosesan dengan menghilangkan langkah pemanasan.Â
Enzim tahan dingin dengan kekerapannya memiliki spesifisitas substrat yang lebih luas dibandingkan dengan enzim mesofiliknya dinilai bermanfaat untuk depolimerisasi dan untuk mencegah terjadinya reaksi samping yang tidak diinginkan pada suhu tinggi, sehingga meningkatkan kemurnian produk.
Potensi degradasi plastik dari mikroorganisme tahan dingin masih jarang dikaji. Sampai saat ini belum ada galur mikroba dengan kemampuan untuk mendegradasi plastik sejenis PUR, PLA dan PBAT pada suhu di bawah 20 derajat Celsius.
Menemukan, membiakkan, dan merekayasa mikroba tersebut dinilai tidak hanya akan menjadi solusi penting dalam mengatasi polusi, tetapi juga menjadi bisnis besar. Namun, sekali lagi, perlu diingat pula bahwa jenis plastik yang diuji dan berhasil diuraikan di sini adalah plastik yang biodegradable. Jadi, penggunaan terbatas plastik tetap perlu menjadi perhatian, apalagi masih banyak plastik yang non-biodegradable. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H