Perjuangan belum selesai, karena audio harus diedit dan dicampur dengan ilustrasi untuk tampil sebagai tayangan di YouTube sesuai syarat lomba. Sudah hampir setahun saya tidak mengedit video, khususnya sejak mendampingi suami yang sakit keras.Â
Terpikir seorang ponakan yang jebolan jurnalistik foto dan suka menerima order pesanan video dari mana-mana. Namanya Agung Samosir. Saya menghubungi Abe, panggilan profesi ponakan itu. Abe mengiyakan. Video pun selesai, dengan waktu yang mepet ke deadline.Â
Pada beberapa jam sebelum deadline, saya melihat ada bagian yang menurut saya perlu diedit. Abe sedang ke luar kota. Saya putus kontak. Terpaksa, saya mengambil laptop dan mengedit sendiri dengan laptop suami. (Dua laptop yang biasa saya pakai masih dibengkelkan.)Â
Sekali lagi, Pulpen menjadi tangan yang menggaet saya untuk melakukan lagi hal yang berguna (mengedit video) dan tampaknya bakal akrab dengan keseharian saya terkait perjumpaan dengan hobi lama ini.
Tidak berlama-lama, selesai mengedit, saya segera mengunggahnya di YouTube, yang akunnya saya buat baru, khusus untuk kegiatan sastra ini. Beberapa hari kemudian, saya juga mengunggah tayangan itu di akun lama.
Hari ini, Horas menghubungi saya dan memberitahukan bahwa saya menjadi Juara Pertama lomba tersebut. Luar biasa. Tuhan Maha Baik. Setelah dianugerahi perjumpaan dengan hobi lama dan mendapatkan sahabat-sahabat literasi yang baru, Tuhan memberikan pula saya kabar baik.
"Semangat saya menggebu-gebu dan semoga tetap begitu. Terima kasih, Pulpen dan semua sahabat," tulis saya untuk cerpen_sastra. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H